PDAM Surya Sembada Surabaya akan bertransformasi menjadi Perumda. Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan perubahan nama untuk kepentingan rakyat. Berita tentang rencana PDAM Surya Sembada Surabaya yang akan mengganti namanya menjadi Perumda Air Minum merupakan langkah yang menarik dan mencerminkan perubahan paradigma dalam pelayanan publik. Nama baru ini tidak hanya sekadar perubahan label, tetapi juga dapat menandakan transformasi dalam cara pemerintah kota menghadirkan layanan air bersih kepada masyarakat. Dalam konteks ini, penting untuk memahami motivasi di balik perubahan tersebut dan potensi dampaknya bagi warga. Pertama-tama, perubahan nama menjadi Perumda Air Minum dapat merefleksikan upaya untuk meningkatkan pelayanan dan transparansi. Dengan penambahan unsur "Perusahaan Umum Daerah" di depan, ada harapan bahwa institusi ini akan lebih berorientasi pada kepentingan masyarakat dan beroperasi dengan prinsip akuntabilitas yang lebih tinggi. Dalam konteks pelayanan publik, kepercayaan masyarakat sangatlah penting, dan nama yang lebih formal dapat membantu membangun kesan profesionalisme dan komitmen terhadap kualitas. Namun, selain perubahan nama, yang lebih krusial adalah substansi dari layanan yang diberikan. Nama baru tidak cukup jika diikuti oleh praktik yang masih sama. Oleh karena itu, penting bagi Perumda Air Minum untuk memperhatikan bagaimana mereka berinovasi dalam pelayanan. Misalnya, penggunaan teknologi untuk mempermudah akses informasi kepada konsumen, serta upaya untuk meningkatkan kualitas dan keberlanjutan pasokan air bersih. Selain itu, langkah ini juga dapat menjadi momen untuk merevitalisasi komunikasi dengan masyarakat. Perumda Air Minum harus mampu menjelaskan kepada warga mengenai alasan di balik perubahan ini, termasuk manfaat yang dapat diperoleh dari pengelolaan yang lebih baik. Melalui dialog yang efektif, mereka dapat membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan dan menghilangkan stigma negatif yang mungkin ada terhadap institusi sebelumnya. Di samping itu, sangat penting bagi pemerintah kota untuk menunjukkan komitmen dalam mendukung Perumda Air Minum dengan memberikan sumber daya yang memadai, baik dari segi anggaran maupun pelatihan. Perubahan ini seharusnya tidak hanya sekadar kosmetik, tetapi juga menggambarkan adanya investasi nyata untuk menciptakan sistem penyediaan air yang lebih responsif dan efisien. Dengan demikian, perubahan nama dapat diimbangi dengan perubahan yang signifikan dalam sistem dan tata kelola. Akhirnya, transisi ini harus diikuti dengan evaluasi yang berkala untuk memastikan bahwa tujuan dari perubahan tersebut tercapai. Melibatkan masyarakat dalam proses evaluasi juga dapat menjadi cara yang baik untuk memastikan bahwa suara mereka didengar dan dipertimbangkan. Dengan semua langkah ini, harapan masyarakat terhadap Perumda Air Minum sebagai penyedia layanan air bersih dapat menjadi kenyataan yang lebih signifikan, membawa manfaat lebih besar bagi seluruh warga Surabaya.