Inilah pesan terakhir Bripda Ghalib Surya Ganta, satu dari tiga polisi tewas yang ditembak oknum TNI, saat menggerebek judi sabung ayam di Lampung. Saya tidak memiliki akses langsung terhadap berita atau artikel tertentu, termasuk yang berjudul 'Sosok Bripda Ghalib di Mata Teman, Sempat Kirim Pesan Sebelum Tewas di Tangan Oknum TNI'. Namun, saya dapat memberikan tanggapan umum mengenai isu-isu yang terkait dengan kekerasan, penegakan hukum, dan konflik antara instansi keamanan seperti kepolisian dan militer. Pertama-tama, berita tentang seorang anggota kepolisian yang tewas di tangan oknum militer menggambarkan sebuah tragedi yang sangat menyedihkan. Kehilangan nyawa dalam suatu konteks yang seharusnya mempromosikan keselamatan dan keamanan merupakan indikasi bahwa ada masalah mendalam dalam hubungan antara institusi hukum dan keamanan di negara kita. Konflik internal seperti ini tidak hanya merugikan individu yang terlibat tetapi juga menciptakan ketidakpercayaan di masyarakat terhadap kedua institusi tersebut. Kedua, kiriman pesan terakhir yang dikirim oleh Bripda Ghalib kepada temannya menunjukkan bahwa ia mungkin merasa terancam atau berada dalam situasi yang berpotensi berbahaya. Ini menambah lapisan tragedi karena menunjukkan bahwa potensi kekerasan dapat dikenali sebelum terjadinya peristiwa yang fatal. Hal ini menuntut perhatian kita untuk memperhatikan kepentingan mental dan emosional anggota keamanan, yang seringkali berada di bawah tekanan yang berat. Ketiga, kasus-kasus seperti ini perlu ditangani dengan serius. Penting bagi pemerintah dan lembaga terkait untuk melakukan investigasi yang menyeluruh dan transparan untuk mengungkap fakta di balik insiden tersebut. Selain itu, seharusnya ada mekanisme yang jelas untuk memastikan akuntabilitas bagi mereka yang terlibat dalam tindakan kekerasan, baik itu dari pihak militer maupun polisi. Keempat, perlu ada reformasi dalam hubungan antara militer dan kepolisian. Koordinasi yang baik dan pelatihan bersama bisa menjadi langkah awal untuk mengurangi ketegangan dan meningkatkan kerja sama. Masyarakat juga harus dilibatkan dalam diskusi seputar keamanan dan penegakan hukum, agar suara mereka didengar dan dihargai. Dalam konteks yang lebih luas, insiden ini menyoroti perlunya dialog terbuka dan pembangunan budaya saling menghormati antar institusi. Masyarakat berhak untuk merasa aman dan dilindungi oleh aparat, dan untuk itu, setiap tindakan yang merugikan harus ditanggapi dengan serius dan diatasi secara tepat. Kejadian tragis seperti ini harus menjadi pengingat untuk semua pihak tentang pentingnya pengabdian terhadap prinsip-prinsip keadilan dan perlindungan hak asasi manusia.