Suasana khidmat terasa di Masjid Al Hidayat, Rutan Kelas IIB Rantau, saat lomba tahfidz Quran digelar dalam rangkaian Rura Ramadhan Festival Berita mengenai "Rangkaian Rutan Ramadan Festival, Rutan Rantau Tapin Gelar Lomba Tahfidz" menunjukkan inisiatif positif yang dilakukan oleh lembaga pemasyarakatan untuk berkontribusi dalam masyarakat, khususnya dalam konteks bulan suci Ramadan. Kegiatan seperti lomba tahfidz tidak hanya memberikan kesempatan bagi narapidana untuk memfokuskan diri pada pembelajaran agama, tetapi juga mendukung proses rehabilitasi sosial mereka. Ramadan adalah waktu yang penuh berkah dan kesempatan yang baik untuk meningkatkan keimanan dan ibadah, sehingga acara ini selaras dengan semangat bulan suci. Menggelar lomba tahfidz di dalam rutan juga menunjukkan bahwa pihak pengelola rutan berusaha untuk menciptakan lingkungan yang lebih mendukung terhadap pembinaan karakter narapidana. Aktivitas positif semacam ini dapat dilihat sebagai langkah untuk mengurangi stigma negatif terhadap narapidana. Dengan memberikan mereka kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang produktif dan bermanfaat, publik dapat melihat sisi lain dari kehidupan narapidana yang tidak hanya berfokus pada kesalahan masa lalu mereka, tetapi juga peluang untuk memperbaiki diri. Dalam konteks pendidikan agama, lomba tahfidz ini memberikan manfaat signifikan. Selain meningkatkan kecintaan terhadap Al-Qur'an, kegiatan ini juga dapat membantu narapidana mengembangkan disiplin dan tanggung jawab. Belajar dan menghafal ayat-ayat Al-Qur'an adalah proses yang memerlukan ketekunan dan konsistensi, hal ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, selain mengejar pahala di bulan Ramadan, narapidana juga belajar nilai-nilai penting yang dapat diterapkan setelah mereka kembali ke masyarakat. Peran masyarakat dan lingkungan juga tidak kalah penting dalam mendukung kegiatan ini. Dukungan dari komunitas akan sangat membantu dalam menciptakan suasana yang kondusif. Misalnya, jika masyarakat melihat nilai positif dari kegiatan di rutan, mereka mungkin lebih terbuka untuk menerima kembali mantan narapidana ke dalam komunitas setelah menjalani masa hukuman. Ini adalah langkah penting dalam mengurangi angka residivisme, yang sering kali menjadi tantangan besar dalam sistem pemasyarakatan. Dengan demikian, acara lomba tahfidz di Rutan Rantau Tapin bukan hanya sekadar perlombaan menghafal, tetapi juga merupakan investasi dalam pengembangan karakter dan spiritualitas narapidana. Jika diorganisir dengan baik dan mendapat dukungan yang tepat, inisiatif serupa dapat direplikasi di berbagai rutan lainnya, sehingga memberi dampak yang lebih luas. Kegiatan-kegiatan positif ini harus dipandang sebagai bagian dari upaya rehabilitasi yang lebih komprehensif, di mana pendidikan dan pengembangan diri menjadi prioritas utama. Dengan segala keuntungannya, harapan besar ada pada kegiatan-kegiatan seperti ini untuk membangun kembali jembatan antara mantan narapidana dengan masyarakat, menciptakan kesadaran akan pentingnya memberi kesempatan kedua, dan mengurangi pandangan negatif tentang mereka. Sebuah langkah kecil yang dapat memberikan dampak besar bagi individu dan masyarakat luas, terutama dalam membangun kehidupan yang lebih baik di masa depan.