Pemprov Lampung dan Pemkab Lampung Tengah melaksanakan Safari Ramadan di jalan rusak Berita berjudul 'Wagub Jihan dan Bupati Lampung Tengah Safari Ramadan di Jalan Rusak' menggarisbawahi beberapa isu penting terkait dengan infrastruktur dan perhatian pemerintah terhadap kondisi masyarakat. Safari Ramadan menjadi momen yang sangat berarti, khususnya bagi umat Muslim, di mana para pemimpin daerah biasanya melakukan kunjungan untuk berbagi dan memberikan perhatian kepada masyarakat. Namun, fakta bahwa mereka harus melakukannya di tengah kondisi jalan yang rusak menimbulkan pertanyaan serius tentang komitmen pemerintah dalam menyediakan infrastruktur yang layak bagi warganya. Keberadaan jalan yang rusak jelas berdampak pada mobilitas masyarakat. Hal ini tidak hanya membuat perjalanan menjadi lebih sulit dan berbahaya, tetapi juga menghambat akses warga terhadap berbagai layanan dasar, seperti kesehatan dan pendidikan. Selain itu, jalan yang tidak layak bisa berpengaruh pada perekonomian daerah. Jika pedagang dan pengusaha tidak mampu mengangkut barang mereka dengan efisien, maka pendapatan mereka juga bisa terpengaruh. Pada saat para pemimpin daerah melakukan safari, mereka seharusnya membawa solusi, bukan hanya simpati. Lebih jauh, momen safari ini seharusnya menjadi kesempatan bagi Wagub Jihan dan Bupati Lampung Tengah untuk mendengarkan langsung keluhan dan aspirasi masyarakat. Jika mereka tidak memperhatikan masalah mendasar seperti infrastruktur, maka kunjungan mereka bisa dianggap sebagai formalitas belaka, tanpa substansi yang berarti. Masyarakat memiliki harapan untuk melihat tindakan nyata dari pemimpin mereka. Dengan kata lain, pemerintah perlu berkomitmen untuk memperbaiki kondisi jalan dan infrastruktur lainnya, agar kunjungan seperti ini tidak hanya menjadi seremonial belaka. Selain itu, berita ini dapat menjadi refleksi bagi semua pemangku kepentingan, termasuk masyarakat dan media. Masyarakat perlu lebih aktif dalam menyuarakan kebutuhan dan masalah yang mereka hadapi, sementara media berperan penting dalam menyoroti isu-isu tersebut agar menjadi perhatian pemerintah. Dialog yang konstruktif antara pemimpin dan rakyat sangat penting untuk menciptakan perubahan positif. Akhirnya, semoga kejadian ini dapat menjadi pengingat bagi pemimpin daerah untuk lebih peka terhadap kondisi infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat. Infrastruktur yang baik adalah fondasi untuk pembangunan yang berkelanjutan. Dewan perwakilan rakyat dan pemerintah harus merumuskan program yang tidak hanya mengandalkan moment-moment khusus seperti safari Ramadan, tetapi juga melalui perencanaan dan penganggaran yang matang untuk menjamin perbaikan infrastruktur yang berkelanjutan dan berkualitas. Dengan begitu, kunjungan ke masyarakat akan lebih berarti dan efektif dalam mendorong kesejahteraan bersama.