Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Seksi Pidana Umum (Kasi Pidum) di Kejaksaan Negeri Kota Tangerang. Berita tentang Sosok Aka Kurniawan yang baru saja menjabat sebagai Kajari Muba menggantikan Roy Riady tentu menjadi perhatian di kalangan masyarakat, khususnya di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dan sekitarnya. Pelantikan ini menunjukkan adanya pergeseran dan pembaruan dalam kepemimpinan di lembaga kejaksaan, yang diharapkan dapat membawa dampak positif bagi penegakan hukum dan pelayanan publik di daerah tersebut. Aka Kurniawan yang sebelumnya bertugas di Kejati Sumsel tentunya membawa pengalaman dan pengetahuan yang berharga ke dalam posisinya yang baru. Rekam jejaknya di Kejati Sumsel memungkinkan ia untuk memahami tantangan dan isu-isu yang ada dalam dunia hukum, sehingga diharapkan bisa memberikan kontribusi yang signifikan dalam menangani kasus-kasus di Muba. Pengalaman ini juga menjadi modal penting bagi Aka dalam menjalin komunikasi yang baik dengan aparat pemerintahan setempat dan masyarakat. Penting bagi Kajari yang baru untuk segera beradaptasi dengan lingkungan dan kultur kerja di Muba. Tanpa adanya pemahaman yang mendalam terhadap karakteristik daerah dan masyarakatnya, tugas ini bisa menjadi tantangan tersendiri. Dengan melakukan pendekatan yang humanis dan transparan, diharapkan Aka Kurniawan mampu membangun kepercayaan publik terhadap kejaksaan, yang sering kali dianggap sebagai lembaga yang jauh dari masyarakat. Selanjutnya, perhatian juga tertuju pada bagaimana naga-naga hukum di Muba akan ditangani ke depan. Muba merupakan wilayah yang kaya dengan potensi sumber daya alam, namun juga menghadapi berbagai tantangan terkait penegakan hukum, termasuk kasus korupsi dan masalah pertambangan. Dengan semangat baru yang dibawa oleh Aka Kurniawan, masyarakat berharap agar penegakan hukum dapat dilakukan secara adil dan tegas, tanpa pandang bulu. Ke depannya, kinerja Kajari Muba juga akan dinilai berdasarkan kemampuannya dalam memberantas korupsi dan menyelesaikan berbagai permasalahan hukum yang ada di masyarakat. Publik sangat mengharapkan agar Aka Kurniawan dapat berinovasi dalam pendekatan penegakan hukum, misalnya dengan menggandeng berbagai elemen masyarakat untuk meningkatkan partisipasi dan sinergi dalam menjaga nilai-nilai keadilan. Dalam menghadapi tantangan ini, Kasi atau Kajari baru juga perlu membangun tim yang solid dan profesional, agar tugas-tugas di lembaga kejaksaan dapat terlaksana dengan baik. Pelaksanaan program-program yang menyentuh langsung kepada masyarakat, seperti penyuluhan hukum dan pendidikan hukum, juga sangat penting untuk meningkatkan kesadaran hukum masyarakat. Dengan cara ini, diharapkan akan tercipta keterlibatan yang lebih aktif dari masyarakat dalam mendukung penegakan hukum. Secara keseluruhan, pelantikan Aka Kurniawan sebagai Kajari Muba diharapkan dapat menjadi titik awal bagi perubahan dan peningkatan dalam sistem penegakan hukum di daerah tersebut. Masyarakat menaruh harapan besar agar ia dapat menjalankan tugasnya dengan integritas dan komitmen, serta mampu menghadirkan keadilan di tengah dinamika sosial yang kompleks. Semoga kehadirannya membawa angin segar bagi penegakan hukum di Muba.