PT Pertamina Patra Niaga Jawa Timur Bali dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) membentuk Satuan Tugas Ramadhan dan Idul Fitri (Satgas RAFI) 2025. Berita mengenai pembentukan Satuan Tugas (Satgas) RAFI oleh Pertamina di wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) untuk memproyeksikan konsumsi BBM selama Lebaran 2025 yang diperkirakan akan naik sebesar 9,5 persen menunjukkan upaya signifikan dari Pertamina dalam mempersiapkan kebutuhan energi masyarakat. Kenaikan proyeksi konsumsi BBM ini tentunya dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, peningkatan mobilitas masyarakat, serta tren perjalanan yang menjelang hari raya. Pertama, perlu dicatat bahwa Lebaran merupakan periode puncak mobilitas masyarakat di Indonesia. Tradisi mudik atau pulang kampung yang dilakukan oleh jutaan orang untuk merayakan Lebaran bersama keluarga dikhawatirkan akan menyebabkan lonjakan permintaan BBM. Oleh karena itu, dengan adanya Satgas RAFI, Pertamina menunjukkan keseriusan dalam menjaga ketersediaan dan distribusi BBM agar tidak terhambat dan menghindari adanya kelangkaan yang dapat menyulitkan masyarakat. Kedua, langkah ini juga menunjukkan bahwa Pertamina tidak hanya fokus pada pengelolaan sumber daya energi, tetapi juga responsif terhadap tren dan dinamika yang terjadi di masyarakat. Proyeksi peningkatan konsumsi BBM ini mencerminkan perubahan pola konsumsi energi yang perlu diperhatikan. Dengan memahami betul pola dan tren ini, Pertamina dapat melakukan perencanaan dan pengelolaan yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Namun, perlu ada perhatian khusus terkait dengan dampak lingkungan dari meningkatnya konsumsi BBM. Sejalan dengan komitmen global serta nasional terhadap keberlanjutan dan pengurangan emisi, Pertamina diharapkan dapat tetap menjunjung aspek keberlanjutan dalam operasional mereka. Ini bisa mencakup upaya untuk mengembangkan sumber energi alternatif dan mempromosikan kendaraan yang ramah lingkungan sebagai bagian dari strategi jangka panjang. Selain itu, pelaksanaan Satgas RAFI juga perlu memastikan adanya komunikasi yang efektif antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait agar alokasi BBM dapat dilakukan secara adil dan merata. Masyarakat juga perlu diberdayakan dengan informasi tentang penggunaan BBM yang efisien untuk mengurangi beban konsumsi yang berlebihan. Secara keseluruhan, keputusan untuk membentuk Satgas RAFI dan proyeksi kenaikan konsumsi BBM ini menunjukkan kesiapan Pertamina dalam menghadapi tantangan ke depan, tetapi juga menjadi peluang untuk mempertimbangkan langkah-langkah yang lebih berkelanjutan. Dengan perencanaan yang matang dan kolaborasi antar pihak, diharapkan kebutuhan BBM selama Lebaran dapat terpenuhi tanpa mengabaikan aspek keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat.