Ini Perubahan Fisik 2 Astronaut yang Terdampar 9 Bulan di Luar Angkasa

20 March, 2025
9


Loading...
Astronot Barry Wilmore dan Suni Williams kembali ke Bumi setelah 9 bulan di ISS. Mereka mengalami perubahan fisik akibat terlalu lama di luar angkasa.
Judul berita "Ini Perubahan Fisik 2 Astronaut yang Terdampar 9 Bulan di Luar Angkasa" menarik perhatian, terutama bagi mereka yang mengikuti perkembangan eksplorasi luar angkasa dan dampaknya terhadap tubuh manusia. Pengalaman yang dialami oleh astronot dalam jangka waktu yang panjang di luar angkasa tidak hanya menjadi isu ilmiah, tetapi juga mencerminkan tantangan biologis yang dihadapi oleh manusia saat beradaptasi dengan kondisi microgravity. Ketika manusia berada di luar angkasa, tubuh mereka mengalami berbagai perubahan fisik. Salah satu perubahan yang paling mencolok adalah penurunan massa otot dan kepadatan tulang. Dalam kondisi microgravity, beban yang biasanya ditanggung oleh otot dan tulang di bumi menjadi berkurang, menyebabkan atrophy (penyusutan) otot dan penurunan kepadatan tulang. Ini menjadi tantangan besar bagi astronot, karena jika tidak ditangani dengan baik, mereka bisa menghadapi risiko kesehatan serius saat kembali ke lingkungan Bumi. Selain itu, perubahan pada sistem kardiovaskular juga dapat terjadi. Astronot mungkin mengalami pengurangan volume darah dan perubahan dalam cara jantung memompa darah. Ini dapat mempengaruhi tekanan darah dan kesehatan jantung secara keseluruhan. Penyesuaian sistem kardiovaskular ini sangat penting untuk diperhatikan, terutama pada saat kembali ke Bumi dimana kondisi gravitasi kembali diterapkan. Aspek lain yang perlu diperhatikan adalah perubahan psikologis yang dialami oleh astronot. Tinggal dalam lingkungan yang terbatas dan terasing untuk waktu yang lama dapat berdampak pada kesehatan mental. Stres dan ketidakseimbangan emosional bisa muncul, yang pada gilirannya mempengaruhi kinerja mereka. Jadi, penting bagi tim kesehatan untuk memberikan dukungan mental dan menjaga kesehatan psikologis astronot selama misi. Penelitian tentang perubahan fisik dan psikologis yang dialami astronot di luar angkasa sangat penting, tidak hanya untuk misi saat ini tetapi juga untuk eksplorasi luar angkasa di masa depan, seperti misi ke Mars. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana tubuh manusia beradaptasi (atau tidak beradaptasi) dengan lingkungan yang ekstrem, kita bisa mengembangkan strategi dan teknologi untuk menjaga kesehatan astronot selama perjalanan yang lebih panjang dan lebih berisiko. Dengan demikian, berita tentang astronaut yang terdampar selama sembilan bulan di luar angkasa tidak hanya sekadar informasi, tetapi juga mengandung pelajaran berharga tentang ketahanan manusia, penelitian ilmiah, serta inovasi yang diperlukan untuk menjalankan misi luar angkasa di masa depan. Sebagai masyarakat, kita perlu terus mendukung penelitian di bidang ini dan menyadari betapa berharganya usaha para ilmuwan dan astronot dalam menjelajahi alam semesta.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Tags

Comment