Ketua IAD Daerah Abdya, Ny Tuty Bima, mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian antar sesama di bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah ini. Berita mengenai pengurus Ikatan Adat Aceh (IAD) Daerah Abdya yang membagikan paket takjil gratis kepada pengguna jalan selama bulan Ramadan merupakan sebuah tindakan yang sangat positif dan mencerminkan semangat kepedulian sosial. Kegiatan seperti ini tidak hanya membantu mereka yang membutuhkan, tetapi juga meningkatkan rasa kebersamaan dan menguatkan nilai-nilai solidaritas di masyarakat. Dalam konteks bulan Ramadan, di mana umat Muslim dianjurkan untuk berbuat baik dan berbagi, aksi ini sangat tepat dan relevan. Paket takjil yang dibagikan menjadi simbol kepedulian terhadap sesama. Banyak orang, terutama di tengah kondisi ekonomi yang tidak selalu stabil, mungkin merasa kesulitan untuk membeli makanan atau minuman berbuka puasa. Dengan adanya kegiatan seperti ini, pengurus IAD Daerah Abdya memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk merasakan kebersamaan pada saat berbuka puasa tanpa merasa terbebani secara finansial. Ini juga menunjukkan bahwa mereka yang memiliki lebih peduli terhadap mereka yang kurang mampu, yang pada gilirannya akan menciptakan lingkungan sosial yang lebih inklusif. Selain itu, aksi pengurus IAD ini juga dapat menjadi inspirasi bagi organisasi dan komunitas lain untuk melakukan kegiatan serupa. Kegiatan sosial semacam ini bisa memicu rasa kepedulian yang lebih luas di masyarakat, di mana setiap individu diajak untuk berkontribusi, sekecil apapun itu. Momentum bulan Ramadan adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya berbagi, dan dengan melakukan aksi ini, pengurus IAD berkontribusi dalam menciptakan budaya saling membantu. Pengorganisasian acara ini juga menunjukkan efisiensi dan kemampuan dari pengurus IAD Daerah Abdya dalam menjalankan program sosial. Mereka telah berhasil merencanakan dan melaksanakan kegiatan dengan baik, yang tentu saja melibatkan kerja keras dan kolaborasi. Ini adalah contoh nyata bagaimana organisasi masyarakat dapat berfungsi sebagai pendorong perubahan positif dalam komunitas. Namun, meskipun kegiatan ini sangat positif, penting bagi pengurus IAD dan organisasi lain untuk terus memotivasi masyarakat agar tidak hanya bergantung pada bantuan semata. Kesadaran untuk saling membantu harus diimbangi dengan upaya membangun kemandirian dan berdaya saing dalam masyarakat. Dengan memberdayakan masyarakat melalui pelatihan atau program ekonomi, mereka tidak hanya menerima bantuan, tetapi juga dapat menjadi bagian dari solusi yang lebih berkelanjutan. Akhirnya, kegiatan ini harus diharapkan tidak hanya menjadi rutinitas tahunan semasa Ramadan, namun menjadikan kepedulian sosial sebagai salah satu nilai dasar yang terus dihidupkan dalam kehidupan sehari-hari. Mengingat pentingnya kolaborasi di antara berbagai elemen masyarakat, harapannya, setiap individu bisa terdorong untuk mengambil langkah kecil dalam membantu sesama. Dengan begitu, aksi baik seperti yang dilakukan oleh pengurus IAD Daerah Abdya bisa menjadi titik awal dari perubahan yang lebih besar dalam masyarakat.