Demo Tolak UU TNI di Bandung, Pengunjuk Rasa: TNI Jaga Keamanan Bukan Masuk Ranah Sipil...

21 March, 2025
8


Loading...
Mahasiswa dan masyarakat Bandung Raya menggelar unjuk rasa menolak revisi UU TNI yang dianggap merusak demokrasi. Simak aksi mereka di DPRD Jabar!
Berita mengenai demonstrasi menolak Undang-Undang TNI yang berlangsung di Bandung mencerminkan dinamika penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam konteks ini, suara masyarakat, terutama yang berasal dari kalangan sipil, sangat berharga untuk menjaga keseimbangan antara keamanan dan hak asasi manusia. Ada kekhawatiran yang nyata di kalangan sejumlah masyarakat bahwa melibatkan TNI dalam ranah sipil dapat memicu pelanggaran hak asasi manusia dan mempersulit ruang gerak kebebasan sipil. Tanggapan para pengunjuk rasa yang menyatakan bahwa TNI seharusnya fokus pada tugas pokoknya dalam menjaga keamanan negara, menunjukkan keinginan masyarakat untuk menjaga agar institusi militer tetap dalam koridor yang seharusnya, terpisah dari ranah politik dan sipil. Sejarah menunjukkan bahwa keterlibatan militer dalam urusan sipil sering kali berujung pada ketegangan dan kerusuhan. Hal ini berkaitan dengan potensi penyalahgunaan kekuasaan dan penindasan terhadap mereka yang bersuara berlawanan. Selain itu, demonstrasi ini juga menandakan adanya kesadaran politik di kalangan masyarakat, khususnya generasi muda. Masyarakat semakin kemarahan terhadap regulasi yang mereka anggap tidak sesuai dengan prinsip demokrasi dan hak asasi manusia. Kebangkitan kesadaran ini merupakan sinyal positif bagi perkembangan demokrasi di Indonesia. Partisipasi aktif masyarakat dalam menyampaikan pendapat sangat penting dalam mewujudkan pemerintahan yang transparan dan akuntabel. Namun, penting juga untuk mengevaluasi bagaimana regulasi tersebut dapat berdampak pada stabilitas nasional. Dalam konteks ancaman yang terus berevolusi, seperti terorisme dan gangguan keamanan lainnya, ada argumen bahwa TNI perlu memiliki peran lebih dalam menjaga keamanan. Diskursus mengenai batasan dan tanggung jawab ini perlu melibatkan berbagai pihak, termasuk masyarakat sipil, akademisi, dan pengambil kebijakan, agar semua sudut pandang dapat diakomodasi. Selain itu, dialog konstruktif antara pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan. Pemerintah harus memperhatikan dan memahami apa yang menjadi kekhawatiran masyarakat agar tidak ada kesan bahwa mereka mengabaikan aspirasi publik. Transparency dan akuntabilitas dalam proses legislasi harus menjadi fokus utama agar masyarakat merasa terlibat dan memiliki tempat dalam pengambilan keputusan yang berpengaruh pada kehidupan mereka. Secara keseluruhan, demonstrasi ini bukan hanya sekadar penolakan terhadap sebuah undang-undang, tetapi merupakan refleksi dari kebutuhan untuk membangun sistem yang lebih demokratis dan menghargai hak asasi manusia. Dialog yang terbuka dan inklusif antara semua pihak akan menjadi kunci dalam menciptakan solusi yang adil dan berkelanjutan dalam pengaturan hubungan antara militer dan sektor sipil di Indonesia.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Comment