Militan Hamas melesatkan serangan balasan ke Israel pada Kamis (20/3/2025). Berita tentang "VIDEO Rudal Hamas dan Houthi Bersahut-sahutan di Langit Tel Aviv" mencerminkan meningkatnya ketegangan di kawasan Timur Tengah, yang melibatkan berbagai aktor non-negara serta negara. Dalam konteks yang lebih luas, situasi ini menunjukkan bagaimana konflik di satu wilayah dapat meluas dan melibatkan kumpulan militan dari negara-negara lain, yang di dalamnya muncul solidaritas atau koalisi antarlembaga atau kelompok dengan tujuan yang serupa. Dengan munculnya teknologi ketenteraan yang semakin canggih, pertukaran informasi dan teknologi antar kelompok ini memungkinkan mereka untuk saling berkolaborasi dalam menjalankan strategi mereka. Sementara itu, tindakan peluncuran rudal yang didokumentasikan dalam video tersebut menunjukkan ketegangan yang nyata serta potensi untuk eskalasi konflik. Tel Aviv, sebagai pusat politik dan ekonomi Israel, jelas menjadi target utama bagi serangan semacam itu. Hal ini bukan saja meningkatkan risiko untuk warga sipil di kawasan tersebut, tetapi juga dapat mengakibatkan respons militer yang lebih luas dari pihak Israel. Reaksi Israel terhadap provokasi semacam ini pastinya akan mempertimbangkan tindakan keamanan yang lebih mendalam, yang bisa memicu siklus balas dendam yang tidak berujung. Dari perspektif geopolitik, kolaborasi antara Hamas dari Palestina dan Houthi dari Yaman menunjukkan bagaimana kelompok-kelompok ini saling mendukung untuk mencapai tujuan yang lebih besar, yaitu perlawanan terhadap apa yang mereka anggap sebagai agresi dan penindasan dari kekuatan luar, terutama Israel dan sekutunya. Hal ini menunjukkan bahwa konflik yang terjadi tidak hanya bersifat lokal, tetapi juga terhubung dengan dinamika politik yang lebih besar di kawasan Timur Tengah, yang dipengaruhi oleh kekuatan global lainnya. Selain itu, video semacam ini memiliki dampak signifikan dalam hal propaganda. Melalui media sosial dan platform online lainnya, video tersebut dapat dengan cepat menyebar dan membentuk opini publik. Ini bukan hanya tentang pertarungan di medan perang, tetapi juga pertarungan narasi di benak masyarakat. Kedua belah pihak sangat bergantung pada bagaimana mereka mempersepsikan dan mengkomunikasikan peristiwa untuk mendapatkan dukungan baik di dalam negeri maupun internasional. Di sisi lain, penting untuk diingat bahwa setiap konflik selalu meninggalkan dampak mendalam pada masyarakat sipil. Setiap serangan rudal tidak hanya menghancurkan infrastruktur tetapi juga menimbulkan ketakutan, trauma, dan kehilangan. Perlu ada upaya nyata untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan dan mendasar, yang tidak hanya berfokus pada pengurangan kekerasan, tetapi juga pada pemulihan dan pembangunan masyarakat yang terkena dampak. Upaya diplomatik harus ditingkatkan agar konflik ini tidak berlanjut tanpa akhir. Dalam menghadapi kompleksitas situasi ini, tantangan bagi komunitas internasional juga semakin besar. Diperlukan pendekatan yang lebih holistik dan inklusif dalam mencari solusi terhadap konflik yang berkepanjangan di Timur Tengah. Dalam konteks ini, upaya mediasi serta partisipasi semua pihak yang terlibat menjadi sangat penting untuk menemukan jalan keluar yang menguntungkan semua pihak dan meminimalkan penderitaan manusia.