Menempuh Perjalanan tapi Tidak Mengalami Kesulitan, Apa Boleh Tidak Puasa? Ini Penjelasan Hukumnya

21 March, 2025
8


Loading...
Dalam tayangan podcast di YouTube Serambinews, Jumat (21/3/2025), Tgk Dicky menjelaskan, berdasarkan syariat ada beberapa syarat seseorang dianggap
Berita mengenai 'Menempuh Perjalanan tapi Tidak Mengalami Kesulitan, Apa Boleh Tidak Puasa? Ini Penjelasan Hukumnya' mencerminkan kompleksitas permasalahan dalam praktik keagamaan, khususnya dalam konteks puasa selama bulan Ramadan. Dalam agama Islam, puasa merupakan ibadah yang sangat penting dan memiliki berbagai aturan yang harus dipatuhi. Namun, salah satu hal yang sering menjadi perdebatan adalah apakah seseorang yang sedang dalam perjalanan tetap wajib berpuasa atau boleh membatalkannya tanpa berpuasa. Prinsip dasar dalam hukum Islam adalah kemudahan. Dalam hal ini, perjalanan dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang memberikan keringanan bagi umat Muslim dalam menjalankan ibadah puasa. Namun, seperti dalam berita tersebut, ada kalanya seseorang melakukan perjalanan tetapi tidak mengalami kesulitan yang berarti. Ini membuka diskusi lebih lanjut mengenai bagaimana kita memahami dan menginterpretasikan tuntunan agama. Beberapa pandangan menyebutkan bahwa keringanan untuk tidak puasa selama perjalanan diberlakukan pada orang-orang yang benar-benar mengalami kesulitan. Jadi, jika seseorang melakukan perjalanan tanpa merasakan beban fisik atau masalah yang serius, mereka tetap dianjurkan untuk berpuasa. Ini menunjukkan bahwa niat dan kondisi pribadi sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan. Dalam hal ini, penting untuk melakukan introspeksi terhadap motivasi dan kemampuan diri. Dari sisi hukum Islam, ada banyak ulama dan sekolah pemikiran yang memberikan panduan mengenai hal ini. Sebagian mungkin berpegang pada pendapat bahwa seseorang yang tidak merasakan kesulitan dalam perjalanan tetap wajib berpuasa. Sementara yang lain mungkin menganggap bahwa fleksibilitas adalah hal yang diperlukan dalam menjalankan ibadah, selama itu dilakukan dengan rasa tanggung jawab dan keikhlasan. Kondisi ini juga mengajak kita untuk memikirkan pentingnya kesadaran dan tanggung jawab pribadi dalam beribadah. Berpuasa bukan hanya sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga merupakan bentuk pengendalian diri dan kedekatan kepada Sang Pencipta. Oleh karena itu, kebijaksanaan dalam mengambil keputusan, bahkan dalam keadaan yang tampak sepele, menjadi sangat krusial dan harus dilakukan dengan hati-hati. Kesimpulannya, masalah puasa bagi mereka yang sedang dalam perjalanan adalah contoh nyata bagaimana fiqh beradaptasi dengan kondisi kehidupan sehari-hari. Dengan mempelajari berbagai pandangan dan penjelasan yang ada, umat Muslim dapat mengambil keputusan yang tepat dan sesuai dengan ajaran agama. Pada akhirnya, yang terpenting adalah niat dan kemauan untuk menjalankan ibadah dengan cara yang benar, serta memahami bahwa agama adalah tentang kemudahan dan tidak membebani umat-Nya.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Tags

Comment