Pemkot Jogja siapkan langkah preventif untuk mencegah pedagang kuliner nuthuk harga saat libur lebaran. Begini cara lapor jika jadi korban. Berita terkait upaya pemerintah, dalam hal ini Walikota Hasto, untuk mencegah praktik 'nuthuk' atau pungutan liar saat Lebaran, merupakan langkah yang sangat penting dan diperlukan. Praktik nuthuk sering kali merugikan masyarakat, terutama pada saat-saat perayaan, ketika banyak orang berfokus pada perayaan dan berkumpul dengan keluarga. Dengan membuka hotline dan melibatkan intelijen, pemerintah menunjukkan bahwa mereka serius dalam menangani masalah ini dan memberi perhatian pada kenyamanan serta keamanan warganya. Salah satu aspek positif dari langkah ini adalah bahwa melalui hotline, masyarakat diberikan wadah untuk melaporkan setiap bentuk pelanggaran yang mereka temui. Ini tidak hanya memberikan rasa aman bagi warga, tetapi juga mendorong partisipasi aktif dari masyarakat dalam menjaga ketertiban dan keamanan. Penyampaian informasi secara langsung kepada pihak berwenang memungkinkan tindakan yang cepat dan tepat. Dengan keterlibatan masyarakat, diharapkan praktik nuthuk ini dapat diminimalisir. Namun, tantangan yang akan dihadapi pemerintah adalah memastikan bahwa hotline tersebut efektif, mudah diakses, dan responsif. Terdapat kemungkinan bahwa tidak semua warga merasa nyaman melaporkan praktik pungutan liar, terutama jika mereka merasa terancam oleh pelaku. Oleh karena itu, kampanye edukasi dan sosialisasi perlu dilakukan untuk menanamkan rasa percaya kepada masyarakat bahwa laporan mereka akan ditangani dengan serius dan aman. Langkah Walikota Hasto juga mencerminkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan aparat keamanan dalam menjaga ketertiban umum. Dengan melibatkan intelijen, diharapkan ada pengawasan yang lebih ketat terhadap praktik-praktik yang merugikan masyarakat. Perlunya sinergi antara berbagai pihak menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan yang aman. Jika penegakan hukum dilakukan secara tegas, diharapkan dapat memberikan efek jera bagi mereka yang masih nekat melakukan pungutan liar. Selain itu, peluasan dialektika mengenai praktik nuthuk juga perlu dilakukan. Mengidentifikasi akar permasalahan mengapa praktik ini masih ada mungkin dapat membantu dalam menemukan solusi yang lebih komprehensif. Misalnya, apakah ada ketidakpuasan dari pelaku yang berujung pada pungutan liar? Atau, apakah ini terkait dengan kondisi ekonomi masyarakat? Dengan memahami latar belakangnya, pemerintah dapat merumuskan strategi yang lebih efektif dan berkelanjutan. Dalam konteks Lebaran, di mana semangat berbagi dan kebersamaan seharusnya diutamakan, praktik nuthuk justru menciptakan kesan negatif dan merusak nilai-nilai luhur tersebut. Momen ini seharusnya dimanfaatkan untuk menunjukkan solidaritas antar sesama, bukan memperburuk sisi kemanusiaan dengan adanya pungutan yang tidak adil. Oleh karena itu, langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah patut mendapatkan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat. Akhirnya, mewujudkan hari raya yang aman, nyaman, dan meriah merupakan tanggung jawab bersama. Mari kita semua berpartisipasi dalam melaporkan praktik nuthuk, dan menjaga suasana Lebaran yang seharusnya dipenuhi dengan kebahagiaan dan kedamaian. Hanya dengan kesadaran dan kerjasama, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi semua.Melihat inisiatif yang dilakukan oleh Walikota Hasto, diharapkan akan ada perbaikan signifikan dalam menciptakan suasana Lebaran yang lebih baik dan nyaman bagi seluruh masyarakat.