Pantauan SURYA di lokasi, ada tujuh buah lapak yang menyuguhkan produk-produk jajanan khas Kecamatan Socah. Berita mengenai bazaar takjil yang diadakan oleh siswa SD di Bangkalan dan ludes diserbu warga menunjukkan bahwa ada beberapa hal positif yang dapat kita ambil dari kegiatan tersebut. Pertama, inisiatif ini mencerminkan semangat kewirausahaan yang diajarkan kepada anak-anak sejak dini. Dengan terlibat dalam proses jual beli, siswa belajar tentang nilai uang, manajemen waktu, hingga pentingnya kerja keras dan kreativitas dalam usaha. Kedua, kegiatan ini juga menumbuhkan rasa kebersamaan dan keakraban di antara warga. Bazaar takjil yang diadakan selama bulan Ramadan menjadi momen bagi masyarakat untuk berkumpul, berbagi, dan menikmati jajanan tradisional yang mungkin sulit ditemukan di tempat lain. Ini adalah bentuk pelestarian budaya lokal, di mana jajanan tradisional yang kaya akan rasa dan sejarah dapat dinikmati oleh generasi muda dan masyarakat luas. Dari sisi pendidikan, kegiatan bazaar ini memberikan pengalaman langsung kepada siswa mengenai praktik bisnis. Mereka tidak hanya belajar tentang jenis-jenis jajanan yang dijual, tetapi juga mengenai cara berinteraksi dengan konsumen, menghitung keuntungan, dan menghadapi tantangan seperti kehabisan stok. Pembelajaran semacam ini lebih berdampak dibandingkan hanya teori di dalam kelas, karena siswa dapat mengaplikasikan pengetahuan mereka secara nyata. Namun, kita juga perlu memperhatikan aspek kesehatan dari jajanan yang dijual. Dalam bazaar semacam ini, penting untuk memastikan bahwa makanan yang dijajakan memenuhi standar kesehatan dan kebersihan. Pendidikan mengenai cara memasak yang aman dan sehat juga seharusnya disertakan dalam program ini, agar siswa tidak hanya belajar tentang kewirausahaan, tetapi juga tentang tanggung jawab terhadap kesehatan konsumen. Penting juga untuk mempertimbangkan dampak jangka panjang dari kegiatan ini. Jika bazaar takjil ini dapat menjadi acara rutin, ia bisa menjadi peluang bagi siswa untuk terus belajar dan berlatih kemampuan bisnis mereka. Ini juga bisa menarik perhatian masyarakat lebih luas dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya mendukung produk lokal, yang pada gilirannya dapat memberi dampak positif bagi perekonomian daerah. Secara keseluruhan, bazaar takjil yang diadakan oleh siswa SD di Bangkalan adalah bentuk mencolok dari pemberdayaan anak-anak, pelestarian budaya, dan promosi kewirausahaan. Ini adalah contoh yang baik dari bagaimana sebuah inisiatif kecil dapat menarik minat dan perhatian masyarakat, serta memberikan dampak positif pada berbagai aspek kehidupan sosial. Ke depan, diharapkan kegiatan seperti ini dapat menjadi model bagi sekolah-sekolah lain untuk mengadopsinya dalam rangka mendidik generasi muda yang lebih berdaya saing dan berkarakter.