Pantauan di lokasi pukul 20.40 WITA, sejumlah pengendara terpaksa putar balik karena tak berani menerobos banjir. Berita mengenai hujan deras yang mengguyur Manado dan menyebabkan genangan banjir di Jalan Lumimuut Tikala merupakan salah satu peringatan akan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam. Curah hujan yang tinggi dapat membawa dampak signifikan bagi masyarakat, mulai dari kerusakan infrastruktur hingga ancaman terhadap keselamatan jiwa. Dalam konteks ini, tanggapan terhadap berita tersebut perlu dilihat dari berbagai sisi. Pertama, faktor penyebab banjir sering kali berkaitan dengan sistem drainase yang tidak memadai. Jika curah hujan melebihi kapasitas drainase yang ada, maka genangan air pun tak terhindarkan. Beberapa wilayah, khususnya yang rawan banjir, perlu mendapatkan perhatian lebih dalam perencanaan kota dan infrastruktur. Pemerintah daerah, dalam hal ini, harus memastikan bahwa sistem drainase diperbarui dan diperkuat, serta mengadakan pemeliharaan rutin untuk mencegah terjadinya genangan air yang parah di masa depan. Kedua, berita ini juga mengingatkan kita tentang pentingnya kesadaran masyarakat terhadap potensi bencana alam. Edukasi yang baik tentang cara mengatasi banjir dan dampaknya bisa membantu masyarakat lebih siap dalam menghadapi situasi darurat. Di samping itu, masyarakat perlu dilibatkan dalam upaya pencegahan, misalnya dengan melakukan kegiatan gotong royong untuk menjaga kebersihan saluran air agar tidak tersumbat oleh sampah. Selanjutnya, hujan deras dan banjir ini juga berdampak pada aktivitas ekonomi dan sosial di Manado. Banjir dapat menyebabkan terhambatnya transportasi, mengganggu akses ke tempat kerja, sekolah, dan layanan publik lainnya. Hal ini tentu menimbulkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk menyediakan bantuan dan dukungan bagi masyarakat yang terkena dampak banjir, termasuk langkah-langkah pemulihan pasca-banjir. Dalam konteks yang lebih luas, peristiwa ini juga menyoroti tantangan perubahan iklim yang semakin nyata. Hujan lebat yang terjadi dalam waktu singkat menjadi lebih sering terjadi sebagai akibat dari perubahan pola cuaca. Oleh sebab itu, diperlukan upaya kolektif untuk menghadapi perubahan iklim melalui kebijakan pembangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Ini termasuk penanaman pohon, pengelolaan wilayah yang baik, dan mitigasi perubahan iklim secara keseluruhan. Akhirnya, tanggapan terhadap berita ini harus mendorong tindakan nyata. Setiap pihak—baik pemerintah, masyarakat, maupun sektor swasta—harus berperan serta dalam upaya pencegahan bencana. Dengan memiliki rencana aksi yang jelas dan melibatkan seluruh elemen, kita bisa mengurangi dampak bencana seperti banjir dan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi semua. Upaya ini bukan hanya untuk saat ini, tetapi juga untuk generasi mendatang agar mereka dapat hidup dalam kondisi yang lebih baik.