Wali Kota Banjarmasin, Muhammad Yamin, bersama FWB Kota Banjarmasin menyerahkan bantuan sembako dan uang tunai kepada warga kurang mampu Berita mengenai Wali Kota Yamin yang berkolaborasi dengan Forum Warga Banjarmasin (FWB) dalam membagikan sembako kepada kaum duafa di bulan Ramadan merupakan inisiatif yang sangat positif dan mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan yang seharusnya dimiliki oleh setiap individu, khususnya pemimpin. Di bulan yang penuh berkah ini, aksi sosial semacam ini menunjukkan kepedulian pemerintah terhadap masyarakat yang kurang mampu dan menjadi contoh baik dalam meningkatkan kesejahteraan sosial. Dalam konteks Ramadan, bulan yang diisi dengan ibadah dan refleksi, tindakan berbagi sembako tidak hanya sekedar memberikan bantuan material, tetapi juga menyampaikan pesan bahwa kepedulian terhadap sesama adalah bagian dari iman. Hal ini sejalan dengan semangat Ramadan yang mengajak umat untuk memperkuat rasa solidaritas dan saling membantu. Dengan memberi perhatian kepada kaum duafa, Wali Kota Yamin dan FWB menunjukkan bahwa mereka memahami tantangan yang dihadapi oleh kelompok ini, terutama dalam situasi yang sulit. Lebih jauh, kolaborasi antara pemerintah dan komunitas seperti FWB menandakan bahwa dalam mengatasi masalah sosial, sinergi antara berbagai pihak adalah kunci. Keterlibatan masyarakat sipil dalam kegiatan sosial juga penting untuk memperkuat jalinan komunitas dan membangun rasa kepemilikan bersama terhadap perhatian kepada sesama. Ini merupakan langkah yang sangat diperlukan dalam membangun masyarakat yang lebih inklusif dan saling mendukung. Kegiatan berbagi sembako ini diharapkan tidak hanya berhenti pada bulan Ramadan saja, tetapi menjadi pendorong untuk program-program berkelanjutan yang lebih sistematis dalam penanganan masalah kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah dan kelompok-kelompok masyarakat bisa bekerja bersama untuk menciptakan solusi jangka panjang yang lebih efektif, misalnya dalam bentuk pendampingan, pelatihan keterampilan, atau akses pendidikan bagi kaum duafa. Selanjutnya, perlu juga dicatat bahwa keberadaan inisiatif seperti ini memberikan inspirasi bagi individu dan organisasi lain untuk berpartisipasi dalam kegiatan serupa. Masyarakat dapat diajak untuk lebih proaktif dalam membantu sesama, bahkan di luar bulan Ramadan. Dengan menjadikan kepedulian sosial sebagai budaya, kita bisa berharap akan terwujud masyarakat yang lebih sadar akan tanggung jawab sosialnya. Namun, penting juga untuk memastikan bahwa kegiatan ini berlangsung secara transparan dan bertanggung jawab. Distribusi sembako harus dilakukan dengan baik, tanpa adanya unsur nepotisme atau diskriminasi, sehingga bantuan sampai kepada mereka yang benar-benar membutuhkan. Pelibatan masyarakat dalam proses pengawasan juga dapat menjadi cara untuk menjaga integritas dari kegiatan sosial tersebut. Akhirnya, semoga langkah Wali Kota Yamin dan FWB ini bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk melakukan hal serupa dan bahwa momentum Ramadan ini dapat berlanjut dalam bentuk aksi sosial berkelanjutan sepanjang tahun. Tindakan-tindakan kecil yang bersifat saling membantu, jika dilakukan secara konsisten, dapat membawa perubahan besar bagi masyarakat kita.