Loading...
Ibu Kota Provinsi Sulawesi Utara ini sudah diguyur hujan sejak Jumat (21/3/2025) pagi dan nyaris tanpa jeda.
Berita mengenai banjir di ibu kota Sulawesi Utara, Manado, menunjukkan betapa pentingnya pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian bencana alam di daerah tersebut. Banjir yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, tetapi juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, tata ruang, serta pengelolaan sumber daya air yang kurang optimal. Dalam konteks ini, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk bersatu dalam mengatasi berbagai permasalahan yang menyebabkan kerentanan terhadap bencana.
Salah satu aspek yang menarik dalam berita ini adalah penjelasan mengenai lima sungai yang berhilir di Manado. Sungai-sungai tersebut memiliki peran penting dalam sistem drainase kota. Namun, jika pengelolaannya tidak dilakukan dengan baik, aliran sungai bisa terhambat oleh sampah, sedimentasi, atau bahkan pembangunan infrastruktur yang tidak memperhatikan aspek lingkungan. Oleh karena itu, perlu ada upaya bersama untuk menjaga kebersihan sungai serta mematuhi ketentuan dalam tata ruang agar keberadaan sungai tetap dapat berfungsi dengan baik dalam mengurangi risiko banjir.
Di sisi lain, berita ini juga menjadi pengingat bagi masyarakat tentang pentingnya kesadaran akan perubahan iklim dan dampaknya terhadap bencana alam. Curah hujan ekstrim yang semakin sering terjadi merupakan salah satu akibat dari perubahan iklim global. Dengan adanya peningkatan frekuensi dan intensitas bencana alam, masyarakat perlu lebih siap dan tanggap dalam menghadapi situasi darurat. Pendidikan dan pelatihan mengenai mitigasi bencana dapat meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap banjir dan bencana lainnya.
Pemerintah juga memiliki peran penting dalam mengembangkan infrastruktur yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Pengembangan sistem drainase yang baik, pengelolaan lahan yang bijaksana, serta penanaman pohon di daerah tangkapan air dapat membantu mengurangi risiko banjir. Selain itu, investasi dalam teknologi pengendalian banjir, seperti bendung atau waduk, juga perlu dipertimbangkan untuk menjaga keseimbangan ekosistem.
Keterlibatan masyarakat dalam menjaga lingkungan sangat penting dalam mengatasi masalah banjir ini. Masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga kebersihan sungai dan lingkungan sekitar. Kegiatan-kegiatan seperti gotong-royong membersihkan sungai, penanaman pohon, atau sosialisasi mengenai pengelolaan sampah akan membantu menciptakan kesadaran kolektif mengenai pentingnya menjaga ekosistem. Dengan demikian, upaya mitigasi dan adaptasi terhadap bencana banjir bisa lebih efektif.
Secara keseluruhan, banjir yang melanda Manado adalah tantangan yang kompleks yang memerlukan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai stakeholders. Dengan pendekatan yang terintegrasi dan berbasis data, kita dapat memperkuat ketahanan kota terhadap bencana dan melindungi kehidupan serta harta benda masyarakat. Upaya preventif, edukasi, dan pengelolaan sumber daya yang baik menjadi kunci untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love

Care
Haha

Wow

Sad

Angry
Comment