Loading...
Kajati Bali Ketut Sumedana menjadi peraih detikBali Awards 2025. Ia diganjar Anugerah Akselerator Kemajuan pada kategori Tokoh Pendorong Keadilan Restoratif.
Berita mengenai Kajati Bali, Sumedana, yang meraih detikBali Awards 2025 atas upayanya dalam mendorong keadilan restoratif semakin menegaskan pentingnya pendekatan hukum yang lebih manusiawi dan berorientasi pada penyelesaian Konflik yang menguntungkan semua pihak. Keadilan restoratif berfokus pada rehabilitasi pelaku kejahatan dan pemulihan hubungan dengan korban serta masyarakat, bukan hanya mengutamakan hukuman semata. Ini adalah sebuah langkah maju bagi sistem peradilan di Indonesia yang selama ini sering dikritik karena ketidakadilan dan ketidakpuasan masyarakat terhadap hasil-hasil hukuman.
Dengan meraih penghargaan ini, Sumedana tidak hanya menjadi figur penting dalam konteks hukum di Bali, tetapi juga menginspirasi area lain di Indonesia untuk mengadopsi prinsip-prinsip keadilan restoratif. Pendekatan ini bisa mengurangi stigma terhadap pelaku kejahatan, memberikan kesempatan kedua bagi mereka untuk memperbaiki diri, dan mendukung proses penyembuhan bagi korban. Ini juga menciptakan peluang bagi masyarakat untuk lebih aktif terlibat dalam proses penyelesaian masalah, sehingga memperkuat kohesi sosial dan mencegah konflik di masa depan.
Dalam konteks budaya Bali yang kental dengan nilai-nilai gotong royong dan saling menghormati, inisiatif Sumedana ini sangat relevan dan sejalan dengan upaya untuk mempertahankan harmoni sosial. Masyarakat Bali telah lama menjunjung tinggi prinsip-prinsip kearifan lokal yang menghargai perdamaian dan rekonsiliasi, dan penerapan keadilan restoratif bisa menjadi jembatan untuk merevitalisasi nilai-nilai tersebut dalam konteks modern.
Namun, tantangan tetap ada, terutama dalam hal pemahaman dan penerimaan masyarakat serta penegak hukum lainnya terhadap konsep ini. Sosialisasi dan pendidikan mengenai keadilan restoratif harus terus diupayakan agar lebih banyak orang memahami manfaatnya. Selain itu, kerja sama antara berbagai lembaga dan organisasi masyarakat sipil juga sangat penting untuk memastikan implementasi yang efektif dari prinsip-prinsip keadilan restoratif ini.
Secara keseluruhan, penghargaan untuk Sumedana menjadi momen yang signifikan tidak hanya bagi dirinya, tetapi juga bagi sistem peradilan di Indonesia. Ini adalah pengakuan bahwa perubahan positif bisa dilakukan dan bahwa keadilan tidak hanya harus dilihat dari sisi hukuman, tetapi juga dari sisi pemulihan dan rekonsiliasi. Diharapkan langkah ini dapat menginspirasi lebih banyak pemimpin untuk mengambil inisiatif serupa, sehingga keadilan yang lebih berimbang dan menyeluruh dapat terwujud di seluruh Nusantara.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love

Care
Haha

Wow

Sad

Angry
Comment