Gara-gara Belum Bayar Buku LKS, Viral Guru Indramayu Diduga Bully Siswi Kelas 3 SD hingga Trauma

22 March, 2025
9


Loading...
Diduga melakukan tindakan bullying terhadap siswi kelas 3 berinisial IA, yang kini mengalami trauma dan enggan kembali ke sekolah, seorang guru
Berita mengenai seorang guru di Indramayu yang diduga membully siswi kelas 3 SD karena belum membayar buku LKS (Lembar Kerja Siswa) adalah sebuah isu yang sangat mengkhawatirkan. Tindakan bullying, terutama yang melibatkan guru dan murid, harus menjadi perhatian serius bagi semua pihak, terutama di lingkungan pendidikan. Guru seharusnya menjadi panutan dan sumber dukungan bagi siswa, bukan malah menjadi penyebab trauma. Pertama-tama, tindakan guru yang terlibat dalam dugaan bullying ini mencerminkan kurangnya pemahaman mengenai etika dan tanggung jawab profesi seorang pendidik. Seharusnya, seorang guru menyadari bahwa tujuan pendidikan adalah untuk mengembangkan potensi siswa dengan cara yang positif. Menggunakan tekanan atau intimidasi untuk memaksa siswa melakukan sesuatu—seperti membayar buku LKS—bukanlah cara yang baik. Metode seperti ini hanya akan menciptakan lingkungan belajar yang tidak aman dan mengganggu perkembangan emosional siswa. Kedua, berita ini menyoroti perlunya perhatian yang lebih besar terhadap kesejahteraan psikologis anak-anak di sekolah. Trauma yang dialami oleh siswi tersebut dapat berdampak jangka panjang pada performa akademis, perkembangan sosial, dan kesehatan mentalnya. Penting bagi pihak sekolah untuk menyediakan dukungan psikologis bagi siswa yang menjadi korban bullying. Selain itu, mereka juga perlu melibatkan orang tua untuk memastikan bahwa isu-isu seperti ini dapat ditangani secara komprehensif. Selain itu, pihak pemerintah dan dinas pendidikan perlu mengambil langkah tegas dalam menangani masalah seperti ini. Penyuluhan tentang pencegahan bullying, baik untuk guru maupun siswa, sangat penting agar insiden serupa tidak terulang. Guru harus diberikan pelatihan lebih lanjut mengenai cara-cara yang tepat untuk menghadapi siswa dengan masalah keuangan atau ketidakhadiran dalam pembelian buku. Menyediakan alternatif yang lebih terjangkau bagi siswa yang tidak mampu adalah solusi yang lebih baik dibandingkan tindakan bullying. Di sisi lain, ada juga tanggung jawab dari orang tua untuk terlibat aktif dalam pendidikan anak-anak mereka. Orang tua perlu berkomunikasi dengan pihak sekolah jika ada masalah terkait biaya atau kebutuhan pendidikan lainnya. Dengan menjalin kerja sama antara orang tua, guru, dan sekolah, maka lingkungan pendidikan dapat menjadi lebih inklusif dan mendukung bagi semua siswa, tanpa terkecuali. Akhirnya, kejadian ini harus menjadi momentum untuk melakukan refleksi dan perbaikan dalam sistem pendidikan kita. Setiap siswa berhak mendapatkan pendidikan yang berkualitas tanpa tekanan atau intimidasi. Dengan menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung, kita dapat membantu anak-anak tumbuh menjadi individu yang lebih baik, lebih percaya diri, dan lebih mampu menghadapi tantangan di masa depan.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Comment