Saat ini penampakan sungai di depan Pasar Ahad di Jalan A Yani Km7, Kabupaten Banjar tampak hujai pekat dan juga penuh sampah Berita tentang penampakan sungai di depan Pasar Ahad Banjar yang tampak hijau dan dipenuhi sampah menggambarkan keadaan yang memprihatinkan dan menunjukkan kebutuhan mendesak untuk upaya perlindungan lingkungan. Penampakan sungai yang indah seharusnya menjadi aset berharga bagi masyarakat, baik dari segi ekosistem maupun sebagai tempat rekreasi. Namun, realitas yang terungkap dalam berita ini menunjukkan bahwa tidak semua potensi dapat diberdayakan dengan baik. Sungai yang dipenuhi sampah adalah indikasi kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Sampah yang mengalir ke sungai tidak hanya merusak estetika pemandangan, tetapi juga berdampak negatif pada kualitas air. Hal ini dapat mempengaruhi kehidupan akuatik di dalamnya, serta membahayakan kesehatan manusia, terutama bagi mereka yang bergantung pada sumber air tersebut. Kebiasaan membuang sampah sembarangan perlu diubah melalui edukasi yang berkelanjutan tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Pemerintah setempat juga memiliki tanggung jawab besar dalam menangani isu ini. Diperlukan kebijakan yang tegas untuk mengurangi pembuangan sampah sembarangan, seperti menyediakan tempat sampah yang cukup, meningkatkan frekuensi pengangkutan sampah, dan melakukan kampanye kesadaran publik. Selain itu, partisipasi masyarakat dalam kegiatan bersih-bersih lingkungan juga dapat menjadi langkah efektif untuk menciptakan rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap lingkungan sekitar. Di level yang lebih luas, isu pencemaran sungai juga mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh banyak daerah di Indonesia dan bahkan dunia. Dengan pertumbuhan populasi dan urbanisasi yang pesat, tekanan terhadap sumber daya alam semakin meningkat. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang lebih holistik dalam pengelolaan sumber daya air, yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, masyarakat, hingga sektor swasta. Dalam konteks ini, kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah menjadi kunci untuk menciptakan perubahan yang positif. Masyarakat dapat berperan aktif dalam program-program pengelolaan lingkungan, sedangkan pemerintah perlu menyediakan fasilitas dan kebijakan yang mendukung kegiatan tersebut. Jika kedua belah pihak bekerja sama, akan ada kemungkinan besar untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Kesadaran bahwa lingkungan yang bersih dan berkelanjutan juga mendukung kualitas hidup masyarakat dapat menjadi pemicu untuk menciptakan perubahan. Oleh karena itu, berita tentang penampakan sungai yang dipenuhi sampah ini seharusnya tidak hanya menjadi sebuah laporan, melainkan juga menjadi pemicu diskusi dan tindakan kolektif demi masa depan yang lebih baik. Kita semua memiliki peran untuk menjaga bumi ini, dimulai dari lingkungan sekitar kita sendiri.