Dokter kecantikan Richard Lee bakal menggelar makan bersama di Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, buntut rendang  buntut konten Willie Salim soal Berita mengenai dr Richard Lee yang berencana menggelar acara makan besar di BKB (Bubur Ayam Khas Betawi) sehubungan dengan kasus 'Rendang Hilang' menunjukkan bagaimana fenomena sosial dan media dapat memengaruhi dinamika publik dan figur publik itu sendiri. Acara ini tampaknya bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga sebuah respon terhadap kontroversi yang viral di masyarakat. Memasukkan Bobon Santoso, seorang komedian yang dikenal luas, ke dalam acara tersebut memberikan nuansa kesenangan dan kedekatan, terutama dalam konteks masyarakat yang saat ini sering kali terpecah belah oleh berbagai isu. Lebih jauh lagi, acara seperti ini dapat dilihat sebagai upaya untuk merangkul komunitas dan menciptakan momen positif di tengah kesibukan dan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari. Makan besar bisa diartikan sebagai simbol kebersamaan, di mana orang-orang dapat bersatu, menjalin silaturahmi, dan melepas stres. Dalam budaya kita, acara makan-makan sering kali menjadi ajang untuk merayakan hubungan dan momen-momen yang penting, dan dalam hal ini, dr Richard Lee dan Bobon Santoso berusaha mengekspresikan hal tersebut. Namun, di sisi lain, penting juga untuk mempertanyakan motivasi di balik acara ini. Apakah ini benar-benar sebuah inisiatif tulus untuk merayakan dan merangkul masyarakat, ataukah ada unsur strategi pemasaran untuk meningkatkan popularitas pribadi dan bisnis? Di era digital saat ini, sering kali publik figur memanfaatkan momen-momen viral untuk menciptakan peluang baru bagi diri mereka. Tentu saja, jika tujuannya baik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat, maka hal tersebut patut diapresiasi. Perlu diingat bahwa dengan semakin banyaknya perhatian media terhadap acara ini, ada tanggung jawab besar bagi para penyelenggara untuk memastikan bahwa acara tersebut tidak jatuh ke dalam kontroversi baru. Mengingat penggemar sering kali dapat memiliki ekspektasi yang tinggi saat menghadiri kegiatan publik, penting untuk mengelola harapan tersebut dengan baik. Kualitas acara, termasuk makanan yang disajikan dan atmosfer yang diciptakan, akan menjadi penentu apakah acara ini akan dikenang sebagai momen positif atau sebaliknya. Secara keseluruhan, acara makan besar yang digelar oleh dr Richard Lee dan Bobon Santoso bisa menjadi momen yang menyenangkan dan bermanfaat bagi banyak orang, asalkan diadakan dengan niat yang tulus dan diselenggarakan dengan baik. Ini adalah peluang untuk merayakan kebudayaan dan keberagaman kuliner Indonesia sekaligus menanggapi ketegangan dalam masyarakat dengan cara yang positif. Semoga acara ini dapat berjalan lancar dan memberikan dampak yang baik bagi semua yang terlibat.