Loading...
Ada tradisi unik ngabuburit yang dilakukan santri ponpes di Lumajang. Mereka ngaji di trotar jalan sekitar Alun-alun Lumajang atau Ngaji On The Road.
Berita dengan judul 'Ngabuburit Ala Santri dengan Ngaji on The Road di Alun-alun Lumajang' mencerminkan sebuah inisiatif yang menarik untuk mengisi waktu menjelang buka puasa di bulan Ramadan. Kegiatan ngabuburit yang diadakan oleh santri di alun-alun Lumajang ini tidak hanya mengedepankan nilai-nilai keagamaan tetapi juga menyoroti budaya dan tradisi masyarakat setempat. Hal ini menunjukkan bahwa santri memiliki peran aktif dalam membangun suasana kedamaian dan keharmonisan sosial melalui aktivitas positif.
Salah satu hal yang menarik dari kegiatan ini adalah konsep 'Ngaji on The Road' yang diusung. Ini merupakan inovasi yang mempertemukan antara ilmu agama dengan aktivitas yang lebih dinamis. Dengan mengadakan kajian atau pengajian di ruang publik seperti alun-alun, diharapkan dapat menarik perhatian masyarakat luas, termasuk mereka yang mungkin tidak memiliki akses langsung ke pesantren atau kegiatan keagamaan lainnya. Selain itu, kegiatan ini juga menciptakan ruang interaksi dan dialog antara santri dan masyarakat, sehingga pesan-pesan religius dapat lebih mudah diterima.
Menggabungkan ngaji dengan ngabuburit bisa jadi merupakan upaya untuk membuat agama tampak lebih dekat dan relevan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam konteks masyarakat yang semakin modern, inovasi seperti ini penting dilakukan agar generasi muda tetap terhubung dengan nilai-nilai keislaman tanpa merasa terasing. Kegiatan ini juga menjadi momen yang baik untuk membangun kesadaran kolektif akan pentingnya beribadah dan memperkuat ikatan sosial di antara anggota komunitas.
Dari sudut pandang sosial, kegiatan ini dapat meningkatkan akuntabilitas santri sebagai agen perubahan di masyarakat. Dengan menonjolkan semangat berbagi dan saling belajar, mereka bukan hanya sekadar penerus tradisi, tetapi juga mentor bagi masyarakat sekitar. Aktivitas semacam ini membuktikan bahwa santri bisa memiliki peran yang signifikan dalam membangun karakter dan moral masyarakat, serta memperkenalkan nilai-nilai kebaikan.
Namun, dalam menjalankan kegiatan seperti ini pemangku kepentingan harus tetap memperhatikan aspek keamanan dan kenyamanan peserta. Adanya kerumunan di ruang publik, terutama di saat-saat menjelang berbuka puasa, perlu dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan masalah. Selain itu, penting untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan, seperti cuaca yang tidak mendukung atau isu-isu sosial yang mungkin muncul.
Secara keseluruhan, 'Ngabuburit Ala Santri dengan Ngaji on The Road di Alun-alun Lumajang' adalah langkah positif yang menggambarkan bagaimana tradisi agama dapat beradaptasi dengan zaman dan kebutuhan masyarakat. Jika kegiatan ini dapat diteruskan dan dikembangkan menjadi program rutin, bukan tidak mungkin ini akan menjadi salah satu destinasi menarik di Lumajang selama bulan Ramadan. Hal ini bisa mendorong masyarakat untuk lebih aktif dalam berpartisipasi di kegiatan keagamaan sekaligus memperkuat solidaritas sosial.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love

Care
Haha

Wow

Sad

Angry
Comment