Berikut ini beberapa berita populer Manado, Sulawesi Utara (Sulut) pada Minggu (23/3/2025). Berita tentang banjir yang menerjang 16 kelurahan di 7 kecamatan di Manado dan berdampak pada sekitar 2.693 jiwa merupakan sebuah peringatan serius mengenai pentingnya kesiapsiagaan terhadap bencana alam. Peristiwa tersebut menunjukkan betapa rentannya kota dan masyarakat terhadap perubahan cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi. Banjir bukan hanya masalah impas fisik, tetapi juga berimplikasi jangka panjang kepada aspek sosial, ekonomi, dan kesehatan masyarakat. Banjir yang melupakan banyak tempat tinggal, infrastruktur, dan fasilitas umum dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang besar. Banyak usaha kecil dan mikro bisa saja hilang dalam sekejap, menambah beban ekonomi bagi penduduk setempat. Ketika mata pencaharian terganggu, dampaknya tidak hanya terasa dalam jangka pendek, tetapi juga dapat mengakibatkan kesulitan jangka panjang bagi keluarga dan komunitas untuk pulih. Aspek kesehatan juga menjadi perhatian penting dalam situasi seperti ini. Air banjir dapat mencemari sumber air minum, menyebabkan penyebaran penyakit. Masyarakat perlu mendapatkan perhatian medis secara cepat, serta akses yang aman dan bersih untuk air minum dan sanitasi. Dalam hal ini, pemerintah dan organisasi kemanusiaan harus segera mengambil langkah untuk memberikan bantuan yang diperlukan, termasuk obat-obatan dan bahan makanan. Selain itu, peristiwa ini menyoroti perlunya upaya mitigasi yang lebih baik di wilayah-wilayah rawan bencana. Pemerintah setempat, beserta masyarakat, perlu berkolaborasi dalam penyusunan dan implementasi rencana mitigasi bencana yang efektif. Hal ini mencakup pembangunan infrastruktur yang lebih baik, seperti drainase yang memadai, serta program edukasi bagi masyarakat tentang cara menghadapi bencana. Penting juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang perubahan iklim dan dampaknya. Setiap individu harus dilibatkan dalam usaha untuk menciptakan lingkungan yang lebih tangguh terhadap bencana. Pelibatan masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan langkah-langkah mitigasi dapat meningkatkan rasa kepemilikan dan tanggung jawab terhadap lingkungan. Dalam menghadapi situasi seperti ini, solidaritas antar masyarakat sangatlah penting. Komunitas harus saling membantu satu sama lain, berbagi sumber daya, dan memberi dukungan baik secara fisik maupun emosional. Banjir mungkin memisahkan kita secara fisik, tetapi semangat nasionalisme dan rasa kebersamaan dapat menyatukan kita dalam menghadapi tantangan ini. Akhirnya, insiden ini harus menjadi pengingat bahwa kita perlu bersikap proaktif dalam menghadapi risiko bencana. Terus menekan pada pembangunan berkelanjutan, memahami ilmuwan tentang iklim, dan berinvestasi dalam infrastruktur yang tangguh adalah langkah-langkah penting. Hanya dengan cara ini kita dapat meminimalisir dampak bencana di masa depan dan melindungi kehidupan serta mata pencaharian masyarakat yang lebih luas.