Kalapas Atambua Tutup Pesantren Kilat Ramadan dan Gelar Buka Puasa Bersama WBP - Pos-kupang.com

23 March, 2025
6


Loading...
Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama Lapas Atambua dengan Pondok Pesantren Al-Muhajirin Atambua, dengan fokus utama pada pemahaman dasar ibadah.
Tentu, saya bisa memberikan tanggapan mengenai berita tersebut. Berita tentang Kalapas Atambua yang menutup pesantren kilat Ramadan dan menggelar buka puasa bersama Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) mengangkat tema yang sangat relevan dalam konteks rehabilitasi dan pendampingan bagi narapidana. Kegiatan seperti ini menunjukkan pendekatan humanis dalam sistem pemasyarakatan, yang tidak hanya fokus pada hukuman tetapi juga pada pembinaan karakter dan spiritualitas para narapidana. Pesantren kilat Ramadan yang diselenggarakan memberi kesempatan kepada WBP untuk mendalami ajaran agama, terutama di bulan suci yang penuh berkah ini. Kegiatan ini bisa berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan kesadaran religius, yang diharapkan dapat menjadi landasan perubahan perilaku yang lebih baik. Dalam konteks pemasyarakatan, pendidikan agama sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai moral dan etika, yang pada gilirannya dapat mengurangi angka residivisme atau pengulangan tindak kriminal. Buka puasa bersama adalah simbol dari kebersamaan dan solidaritas. Dalam budaya Indonesia, berbagi saat berbuka puasa merupakan tradisi yang menguatkan ikatan sosial. Dengan mengadakan buka puasa bersama, pihak lapas memberikan suasana yang lebih akrab dan hangat, serta kesempatan untuk saling berbagi cerita dan pengalaman. Kegiatan sosial semacam ini dapat menciptakan lingkungan yang lebih positif dan mendukung rehabilitasi para WBP. Namun, di balik kegiatan positif ini, penting untuk mempertimbangkan tantangan yang dihadapi dalam entegrasi program pembinaan di dalam lapas. Kadang-kadang terdapat stigma sosial terhadap mantan narapidana yang sulit dihilangkan. Oleh karena itu, dukungan dari masyarakat dan keluarga sangat diperlukan dalam proses reintegrasi ini. Kegiatan seperti pesantren kilat dan buka puasa bersama harus terus didorong dan diperluas agar menjadi lebih inklusif dan berdampak jangka panjang. Secara keseluruhan, tindakan Kalapas Atambua ini merupakan langkah yang sangat positif dalam membantu reformasi WBP melalui pendekatan spiritual dan sosial. Jika kegiatan seperti ini dapat terus diadakan secara rutin dan didukung dengan program-program lainnya, maka harapan untuk menciptakan narapidana yang lebih baik dan reintegrasi yang sukses ke masyarakat menjadi lebih cerah. Hal ini juga mencerminkan upaya pemerintah dalam menerapkan kebijakan yang lebih manusiawi dalam sistem hukum dan pemasyarakatan di Indonesia.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Comment