Menjelang lebaran, biasanya tindak kejahatan meningkat. Tidak hanya aksi pencurian, namun juga aksi premanisme oleh ormas juga perlu diwaspadai masyarakat. Berita mengenai Kapolres Ponorogo yang meminta warga untuk melaporkan tindakan premanisme patut mendapatkan perhatian serius. Permasalahan premanisme adalah isu sosial yang berpotensi mengganggu ketertiban umum dan keamanan masyarakat. Dengan adanya permintaan dari Kapolres, diharapkan masyarakat akan lebih berani melaporkan tindakan premanisme yang mereka temui, sehingga penegakan hukum dapat dilakukan secara lebih efektif. Sikap aktif dari Kapolres Ponorogo ini menunjukkan komitmen kepolisian dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi warga. Permintaan tersebut tidak hanya mendorong partisipasi masyarakat, tetapi juga dapat meningkatkan rasa saling percaya antara aparat kepolisian dan warga. Ketika warga merasa bahwa suara mereka didengar dan ditanggapi oleh pihak berwenang, ini dapat menciptakan sebuah komunitas yang lebih solid dalam menjaga keamanan bersama. Namun, penting juga untuk mempertimbangkan pendekatan yang digunakan dalam menangani premanisme. Penegakan hukum yang tegas memang diperlukan, tetapi harus diimbangi dengan upaya pencegahan yang holistik. Misalnya, kepolisian juga perlu melakukan sosialisasi tentang bahaya premanisme dan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai cara melaporkan kejadian tersebut dengan aman dan efektif. Dengan demikian, masyarakat tidak hanya terfokus pada penanganan masalah setelah terjadi, tetapi juga berperan aktif dalam mencegah hal tersebut terjadi. Di sisi lain, langkah ini juga penting untuk mengurangi stigma negatif yang mungkin melekat pada kelompok tertentu. Tindakan premanisme sering kali terkait dengan ketidakpuasan sosial dan masalah ekonomi. Oleh karena itu, penting juga bagi pemerintah dan masyarakat untuk membantu mereka yang terjebak dalam siklus premanisme, dengan memberikan alternatif yang lebih baik, seperti pelatihan keterampilan dan peluang kerja. Hal ini akan membantu mengurangi angka premanisme dalam jangka panjang. Keterlibatan masyarakat dalam menangani isu premanisme bukan hanya tugas kepolisian, tetapi juga tanggung jawab bersama. Hal ini membutuhkan sinergi antara berbagai elemen masyarakat, termasuk lembaga pemerintahan, organisasi non-pemerintah, dan individu. Dengan bekerja sama, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mengurangi munculnya perilaku premanisme di masyarakat. Secara keseluruhan, langkah Kapolres Ponorogo untuk meminta masyarakat melaporkan tindakan premanisme merupakan langkah awal yang baik dalam menghadapi isu ini. Namun, untuk mencapai hasil yang optimal, pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif antara berbagai pihak sangat dibutuhkan. Hanya dengan cara ini, kita bisa berharap untuk menciptakan masyarakat yang lebih aman dan sejahtera.