Jumlah korban demo Malang trending gedung DPRD berkobar api: 10 massa aksi hilang kontak, puluhan orang luka-luka, aksi anarkis bertubi-tubi. Berita mengenai jumlah korban dalam demonstrasi di Malang yang berujung pada kebakaran gedung DPRD merupakan suatu peringatan serius akan pentingnya pengelolaan aksi unjuk rasa dan dialog antara masyarakat dan pemerintah. Aksi demonstrasi sering kali mencerminkan suara ketidakpuasan masyarakat terhadap kebijakan atau isu yang dianggap krusial. Namun, ketika aksi tersebut berujung pada kerusuhan dan hilangnya nyawa, ini menandakan bahwa ada yang salah dalam proses komunikasi dan resolusi konflik antara pihak-pihak yang terlibat. Fenomena hilangnya kontak beberapa peserta aksi juga menunjukkan dampak langsung dari kekacauan yang terjadi. Dalam situasi genting, ketidakpastian ini dapat menciptakan rasa ketakutan dan kepanikan baik di dalam masyarakat maupun di kalangan keluarga yang mencari informasi tentang anggota mereka. Hal ini menegaskan perlunya sistem yang lebih baik dalam mengatur dan mengawasi aksi protes, termasuk penanganan yang lebih terampil dari pihak keamanan untuk mencegah situasi menjadi semakin parah. Penting juga untuk menggarisbawahi bahwa tindakan represif dari aparat keamanan bisa memicu lebih banyak ketidakpuasan di kalangan massa. Ketika masyarakat merasa bahwa suara mereka tidak didengar atau bahwa tindakan mereka dihukum dengan keras, hal ini dapat memperburuk hubungan antara warga dan negara. Solusi jangka panjang sebisa mungkin harus mencakup dialog konstruktif antara pemerintah dan perwakilan masyarakat untuk mencegah terulangnya insiden serupa. Selain itu, media juga memiliki peran penting dalam melaporkan peristiwa-peristiwa seperti ini. Berita yang menyoroti aspek humanis dari demonstrasi, seperti tujuan aksi, alasan di balik ketidakpuasan, dan kisah individu yang terlibat, dapat membantu membangun empati masyarakat. Selain itu, peliputan yang seimbang dan tidak memprovokasi sangatlah dibutuhkan agar masyarakat tidak memperburuk keadaan dengan narasi yang salah. Akhirnya, pengalaman buruk seperti yang terjadi di Malang ini harus dijadikan pelajaran untuk semua pihak. Masyarakat harus lebih aktif dalam menggali jalur dialog sebelum melakukan aksi yang berpotensi berisiko, sementara pemerintah perlu menciptakan kebijakan yang lebih inklusif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat. Dengan demikian, diharapkan masa depan aksi demonstrasi dapat berlangsung dengan lebih damai dan produktif, serta membuahkan perubahan positif yang diinginkan oleh semua pihak.