Ifan Seventeen Siap Mundur Jadi Dirut PFN Seusai Tuai Kritikan, Syarat: Lebih Kompeten

24 March, 2025
7


Loading...
Penunjukan Ifan Seventeen sebagai Dirut PFN pada 10 Maret 2025 tidak berjalan mulus, lantaran ia menerima banyak kritikan
Berita mengenai Ifan Seventeen yang siap mundur dari posisi Direktur Utama Perusahaan Film Negara (PFN) setelah menerima kritik merupakan gambaran menarik mengenai dinamika kepemimpinan di industri kreatif Indonesia. Menurut pandangan saya, tindakan ini menunjukkan kesadaran Ifan akan tanggung jawab jabatan yang diembannya. Dalam posisi manajerial, terutama di bidang yang sangat publik seperti perfilman, penting bagi seorang pemimpin untuk mendengarkan masukan dan kritik dari masyarakat serta para profesional di industri tersebut. Kritik yang diterima Ifan dapat menjadi indikator bahwa ada harapan yang tinggi dari publik terhadap kepemimpinannya di PFN. Jika kritik tersebut berasal dari masyarakat luas atau para profesional di bidang perfilman, hal ini menunjukkan bahwa pemangku kepentingan memiliki ekspektasi yang besar terhadap seseorang yang mengambil posisi strategis seperti ini. Dalam hal ini, mundurnya Ifan jika tidak merasa mampu memenuhi ekspektasi itu, adalah langkah yang bijak, dan menunjukkan integritasnya sebagai seorang pemimpin. Namun, berita ini juga mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh tokoh-tokoh publik yang terjun ke dunia bisnis atau sektor publik. Terkadamnya Ifan di posisi ini dapat menjadi cerminan dari tantangan lebih besar yang dihadapi oleh banyak artis yang mencoba masuk ke dalam manajemen di bidang yang mereka cintai. Jika mereka tidak memiliki latar belakang pendidikan atau pengalaman yang cukup, mereka mungkin akan menghadapi kesulitan dalam memenuhi ekspektasi yang tinggi dari masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi institusi seperti PFN untuk menempatkan orang-orang dengan kompetensi yang tepat, yang tidak hanya dikenal publik, tetapi juga memiliki keterampilan dan pengetahuan yang memadai untuk memimpin. Syarat bagi pengganti Ifan untuk menjadi lebih kompeten adalah suatu langkah yang sangat bijak. Ini menunjukkan bahwa PFN, sebagai lembaga negara, ingin memastikan bahwa orang yang memimpin memiliki pengetahuan dan kemampuan yang diperlukan untuk membawa perusahaan tersebut ke arah yang lebih baik. Dalam industri perfilman yang semakin kompetitif, sangat penting bagi PFN untuk memiliki pemimpin yang tidak hanya memiliki visi, tetapi juga kemampuan operasional untuk mewujudkan visi tersebut. Secara keseluruhan, langkah mundurnya Ifan Seventeen dari PFN menggambarkan pentingnya kepemimpinan yang berbasis kompetensi dan akuntabilitas dalam industri perfilman. Ini juga menjadi pengingat bagi para penggiat seni untuk terus mengembangkan diri dan mencari pengetahuan yang lebih dalam agar bisa berkontribusi secara signifikan dalam dunia yang mereka geluti. Langkah Ifan bisa jadi adalah awal baik untuk perbaikan bukan hanya dalam tubuh PFN, tetapi juga di industri perfilman Indonesia secara keseluruhan. Semoga keputusan yang diambil dapat membawa kepada seorang pemimpin baru yang memenuhi harapan dan tantangan di masa yang akan datang.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Comment