Loading...
Timbul pertanyaan bagi mereka yang merantau, siapa yang bertanggung jawab atas pembayaran zakat fitrah, diri sendiri atau kewajiban orang tua?
Berita tentang zakat fitrah untuk anak di rantau dan tanggung jawab pembayaran yang dijelaskan oleh tokoh-tokoh agama seperti Buya Yahya dan Ustadz Abdul Somad (UAS) adalah topik yang sangat relevan dalam konteks masyarakat Muslim, terutama menjelang bulan Ramadan. Zakat fitrah menjadi salah satu ibadah yang sangat penting, yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang berkemampuan, sebagai bentuk kepatuhan kepada perintah agama dan sebagai sarana untuk membersihkan harta.
Salah satu poin penting yang diangkat dalam diskusi ini adalah tentang siapa yang seharusnya bertanggung jawab membayar zakat fitrah bagi anak-anak yang berada di rantau. Dalam masyarakat, terutama di era modern ini, banyak orang tua yang merantau untuk mencari nafkah di tempat yang jauh dari keluarga. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana kewajiban zakat fitrah dapat dipenuhi, terutama untuk anak-anak yang ditinggalkan di kampung halaman. Diskusi ini membuka wawasan bahwa zakat fitrah bagi anak-anak merupakan tanggung jawab orang tua, meskipun mereka sedang merantau.
Buya Yahya dan UAS mungkin menjelaskan bahwa kewajiban ini tidak dapat diabaikan, dan bahwa orang tua harus memastikan zakat fitrah bagi anak-anak mereka dapat disalurkan dengan baik, meskipun mereka tidak dapat hadir secara fisik di sisi anak-anak mereka saat pelaksanaan. Ini mencerminkan tanggung jawab moral dan spiritual dalam menjaga kewajiban agama, meskipun dalam kondisi yang sulit. Dalam konteks ini, teknologi dan sistem keuangan digital dapat dimanfaatkan untuk memudahkan proses pembayaran zakat, memungkinkan orang tua untuk menjalankan kewajiban mereka meskipun berjarak jauh.
Dari sudut pandang sosial, zakat fitrah tidak hanya berfungsi sebagai kewajiban ibadah, tetapi juga sebagai mekanisme untuk membantu meringankan beban kaum dhuafa dan memberikan dukungan kepada masyarakat. Ini menjadi semakin penting di tengah tantangan ekonomi yang dihadapi oleh banyak masyarakat. Dengan menunaikan zakat fitrah, kita turut berperan dalam memperkuat solidaritas sosial dan menciptakan kesejahteraan bersama.
Dalam kesimpulannya, penting bagi setiap individu untuk memahami dan mematuhi kewajiban berkaitan dengan zakat fitrah, terlepas dari tantangan yang dihadapi. Ini adalah bentuk kepedulian dan tanggung jawab kita sebagai umat Muslim, yang tidak hanya berdampak pada diri sendiri, tetapi juga pada komunitas di sekitar kita. Dengan memahami esensi dari zakat fitrah dan tanggung jawab yang menyertainya, kita dapat menjalani bulan Ramadan dengan penuh makna dan mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui ibadah yang kita lakukan.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love

Care
Haha

Wow

Sad

Angry
Comment