Rosalina Sogen, guru asal Flores Timur, tewas ditebas OPM di Yahukimo. Insiden ini menimbulkan ketakutan di kalangan tenaga pendidik dan masyarakat setempat. Berita mengenai tewasnya seorang guru asal Flores Timur akibat serangan kelompok OPM di Yahukimo merupakan sebuah peristiwa yang sangat tragis dan menyentuh hati. Dari sudut pandang kemanusiaan, kehilangan nyawa seorang pendidik yang seharusnya berdedikasi untuk mencerdaskan anak bangsa adalah sebuah kerugian yang tidak ternilai. Pendidikan menjadi salah satu pilar utama dalam pembangunan sebuah masyarakat, dan kehilangan sosok yang mendaktari hal tersebut dapat berdampak panjang bagi generasi yang akan datang. Peristiwa ini juga menyoroti kondisi keamanan di sejumlah daerah di Indonesia, khususnya di wilayah Papua. Konflik yang berkepanjangan antara kelompok-kelompok bersenjata dan pemerintah sering kali menciptakan situasi yang tidak kondusif, tidak hanya bagi masyarakat umum tetapi juga para tenaga pengajar dan pekerja kemanusiaan. Kebijakan dan pendekatan yang lebih tepat dan berkelanjutan perlu dipikirkan untuk mengatasi konflik tersebut agar para pendidik dapat menjalankan tugasnya dengan aman. Selain itu, serangan seperti ini memunculkan pertanyaan mengenai perlindungan terhadap masyarakat sipil, terutama di daerah yang rawan konflik. Pemerintah dan aparat keamanan seharusnya lebih proaktif dalam menciptakan situasi yang aman bagi semua warganya, termasuk proteksi terhadap pelaku pendidikan. Kurangnya rasa aman dapat menyebabkan ketidakstabilan sosial dan menghambat upaya pembangunan yang berkelanjutan. Tindak kekerasan seperti ini, tentunya, harus mendapat penanganan yang serius dari semua pihak, baik pemerintah, masyarakat sipil, maupun organisasi internasional. Dialog damai serta pendekatan kemanusiaan perlu terus diupayakan untuk meredakan ketegangan yang ada. Sosialisasi mengenai pentingnya pendidikan dan dialog antara berbagai pihak juga penting untuk menciptakan kesadaran bahwa konflik tidak akan menyelesaikan masalah, justru hanya akan menambah luka dan derita di masyarakat. Di sisi lain, berita ini juga perlu menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya solidaritas dan dukungan terhadap para pendidik yang tak kenal lelah berjuang demi mencerdaskan bangsa. Dalam situasi sulit, dukungan sosial dan mental menjadi sangat krusial bagi mereka yang berada di garis depan pendidikan. Kita harus memberikan apresiasi dan penghargaan terhadap pengorbanan mereka dan mendukung kebijakan yang menjamin keselamatan mereka. Dalam kesimpulannya, tindakan kekerasan yang mengakibatkan tewasnya seorang guru merupakan sebuah tragedi yang harus membuat kita merenung dan introspeksi. Menghentikan siklus kekerasan dan membangun kembali kepercayaan serta rasa aman di masyarakat harus menjadi fokus dari semua pihak. Hanya dengan demikian, kita dapat mewujudkan Indonesia yang lebih damai dan sejahtera untuk semua.