Kondisi stok dan harga bahan pokok  jelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H/ 2025 ditinjau langsung oleh Wakil Bupati Banjar, Habib Idrus Al Habsyi Berita mengenai sidak yang dilakukan oleh Wakil Bupati Banjar menjelang Hari Raya Idul Fitri 2025 menunjukkan perhatian yang serius terhadap isu penting, yaitu stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok. Pendekatan proaktif ini sangat diperlukan, terutama dalam konteks menjelang hari besar keagamaan di mana kebutuhan masyarakat akan bahan pokok biasanya meningkat. Sidak ini dapat berfungsi sebagai upaya untuk memastikan bahwa masyarakat memiliki akses yang cukup terhadap kebutuhan dasar mereka, tanpa adanya lonjakan harga yang merugikan. Salah satu aspek positif dari tindakan ini adalah upaya untuk mencegah praktik penimbunan dan spekulasi harga yang sering kali terjadi saat mendekati hari raya. Dalam banyak kasus, pedagang nakal mengambil keuntungan dari situasi dengan menaikkan harga secara tidak wajar. Dengan adanya pengawasan dari pemerintah daerah, diharapkan dapat menciptakan pasar yang lebih adil dan mengurangi ketidakpastian bagi konsumen. Ini juga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, yang menunjukkan bahwa mereka peduli dan siap untuk bertindak demi kesejahteraan rakyat. Selain itu, ketersediaan bahan pokok yang memadai akan sangat berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat. Hari Raya Idul Fitri merupakan momen penting dalam tradisi masyarakat Muslim, dan persiapan menjelang hari raya tersebut melibatkan pembelian berbagai kebutuhan, seperti bahan makanan, pakaian, dan pernak-pernik lainnya. Jika ketersediaan barang-barang ini tidak mencukupi atau harganya melambung, masyarakat akan mengalami kesulitan, yang dapat merusak suasana festif. Namun, sidak ini juga harus diiringi dengan langkah-langkah jangka panjang untuk menjaga stabilitas pasokan bahan pokok sepanjang tahun, bukan hanya saat menjelang hari raya. Rencana strategis seperti pengembangan kerjasama dengan petani lokal, penguatan rantai distribusi, dan peningkatan kapasitas produksi bahan pokok dapat menjadi solusi yang lebih berkelanjutan. Pemerintah daerah perlu melakukan evaluasi dan perencanaan yang lebih matang untuk mengatasi potensi krisis pangan di masa depan. Lebih jauh dari itu, penting bagi pemerintah untuk melibatkan semua pemangku kepentingan, termasuk masyarakat dan pelaku usaha lokal, dalam pengawasan dan pengambilan keputusan terkait harga dan ketersediaan barang. Dengan melibatkan masyarakat, mereka akan merasa memiliki partisipasi dalam proses tersebut dan menjadikan upaya tersebut lebih efektif dan berkelanjutan. Secara keseluruhan, sidak yang dilakukan oleh Wakil Bupati Banjar merupakan langkah yang sangat positif dan menunjukkan kepedulian pemerintah terhadap kondisi masyarakat. Namun, tantangan yang mendasar harus diatasi bukan hanya pada saat-saat tertentu, melainkan harus menjadi perhatian secara berkelanjutan. Hanya dengan pendekatan yang komprehensif dan inklusif, kita dapat memastikan bahwa semua lapisan masyarakat dapat merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan penuh berkah dan tanpa beban ekonomi yang berat.