Propam Polres Metro Jakarta Pusat periksa oknum polisi yang diduga minta  tunjangan hari raya (THR) ke hotel di Menteng. Berita tentang dugaan oknum polisi yang meminta Tunjangan Hari Raya (THR) kepada pengusaha hotel di Menteng mencerminkan masalah yang lebih luas terkait integritas dan transparansi dalam institusi kepolisian. Permintaan THR dari polisi, jika terbukti benar, menimbulkan pertanyaan tentang etika dan moralitas aparat penegak hukum yang seharusnya menjadi contoh dalam masyarakat. Praktik semacam ini mencoreng citra kepolisian yang seharusnya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Selain itu, hal ini menunjukkan adanya potensi penyalahgunaan kekuasaan di mana oknum tertentu menggunakan jabatannya untuk keuntungan pribadi. Tindakan ini bisa merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian, yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam menegakkan hukum. Penting untuk menanggapi situasi ini dengan serius. Penyelidikan yang mendalam harus dilakukan untuk mengetahui sejauh mana praktik serupa terjadi. Jika memang ada bukti kuat, tindakan tegas harus diambil untuk menghukum oknum yang terlibat, demi memberikan efek jera dan menunjukkan bahwa tindakan korupsi dalam bentuk apapun tidak akan ditoleransi. Di sisi lain, berita ini juga menunjukkan perlunya reformasi dalam kepolisian, baik dalam hal pengawasan maupun pendidikan etika bagi para anggota. Disiplin dan integritas harus ditanamkan sejak dini dalam proses rekrutmen dan pelatihan polisi, agar mereka memahami tanggung jawab besar yang diemban sebagai pelindung masyarakat. Sebagai masyarakat, kita juga memiliki tanggung jawab untuk melaporkan setiap pelanggaran yang kami saksikan. Adanya forum atau saluran yang aman bagi masyarakat untuk melaporkan tindakan-tindakan tidak etis oleh kepolisian sangat penting agar komunitas dapat berpartisipasi dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari korupsi. Dengan memperkuat kerja sama antara masyarakat dan kepolisian, kita dapat membangun kepercayaan dan menciptakan sistem yang lebih transparan serta akuntabel. Memperbaiki reputasi polisi di mata publik bukanlah hal yang mudah, tetapi hal itu sangat mungkin dilakukan dengan upaya yang bersungguh-sungguh. Akhirnya, kasus ini juga menegaskan pentingnya peran media. Publikasi berita seperti ini memberikan awareness kepada masyarakat dan berfungsi sebagai pendorong untuk pembenahan di institusi terkait. Dukungan dari media dalam menyuarakan isu-isu kritis dapat mendorong tindakan perbaikan dan reformasi yang diperlukan dalam upaya menciptakan institusi kepolisian yang lebih baik.