Pemerintah pusat bakal membangun jembatan Teluk Bima, NTB, pada 2026. Anggaran untuk membangun jembatan bernama Lewa Mori itu mencapai Rp 1 triliun. Berita mengenai rencana pembangunan Jembatan Lewa Mori yang dijadwalkan pada tahun 2026 dengan anggaran sekitar Rp 1 triliun merupakan sebuah langkah signifikan bagi pengembangan infrastruktur di Indonesia. Jembatan ini tidak hanya akan memberikan konektivitas yang lebih baik di antara wilayah-wilayah yang ada, tetapi juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dengan meningkatkan aksesibilitas ke berbagai sumber daya dan pelayanan. Pertama-tama, pembangunan jembatan ini diharapkan mampu mengurangi kemacetan serta meningkatkan efisiensi transportasi di daerah tersebut. Dalam konteks geografi Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau, pembangunan jembatan menjadi sangat penting untuk menyambungkan wilayah-wilayah terpencil dengan pusat-pusat kegiatan ekonomi. Dengan adanya jembatan ini, masyarakat akan lebih mudah dalam membawa barang dan jasa, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka. Namun, perlu diwaspadai bahwa pembangunan infrastruktur seperti jembatan seringkali menghadapi tantangan dari segi pembebasan lahan, persetujuan lingkungan, serta partisipasi masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan pihak terkait untuk melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan dan pelaksanaan proyek ini agar tidak terjadi penolakan atau konflik di kemudian hari. Transisi menuju pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan harus menjadi salah satu prioritas utama. Selain itu, penggunaan anggaran sebesar Rp 1 triliun juga harus dikelola dengan baik. Transparansi dalam penggunaan dana, serta akuntabilitas dari pihak yang terlibat dalam proyek ini, menjadi kunci untuk memastikan bahwa anggaran tersebut benar-benar digunakan untuk membangun jembatan yang berkualitas dan dapat memberikan manfaat jangka panjang. Masyarakat berhak mendapatkan informasi yang jelas dan terbuka mengenai setiap tahapan pembangunan. Dari sudut pandang lingkungan, penting agar proyek ini tidak mengabaikan aspek keberlanjutan. Penelitian dan evaluasi dampak lingkungan perlu dilakukan untuk memastikan bahwa pembangunan jembatan tidak merusak ekosistem yang ada. Dengan perencanaan yang baik, jembatan dapat dibangun tanpa mengorbankan lingkungan, meskipun tantangan pasti akan muncul. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan perlindungan lingkungan. Secara keseluruhan, rencana pembangunan Jembatan Lewa Mori merupakan inisiatif yang patut didukung, asalkan dilaksanakan dengan perencanaan yang matang serta melibatkan semua pemangku kepentingan. Dengan komitmen untuk menjalankan proyek ini secara transparan dan inklusif, diharapkan jembatan ini dapat menjadi salah satu simbol kemajuan infrastruktur yang membawa dampak positif bagi masyarakat dan perekonomian Indonesia secara keseluruhan.