Revisi KUHAP Bergulir di DPR, Apa Saja Poin-poin Perubahannya?

25 March, 2025
4


Loading...
DPR mulai memproses revisi KUHAP yang ditargetkan rampung tahun ini, apa saja poin-poin perubahan yang diatur dalam RKUHAP?
Sebagai sebuah langkah hukum yang signifikan, revisi Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) di Indonesia tentunya menjadi topik yang menarik perhatian. Dengan berbagai poin perubahan yang diusulkan, revisi ini berpotensi untuk memperbaiki sistem peradilan pidana di Indonesia agar lebih efisien, adil, dan transparan. Namun, setiap perubahan juga memerlukan penilaian kritis untuk memastikan bahwa tujuan yang diharapkan dapat tercapai tanpa mengorbankan prinsip-prinsip keadilan. Salah satu poin penting dalam revisi KUHAP adalah upaya untuk meningkatkan hak-hak tersangka dan terdakwa. Dalam konteks ini, reformasi yang memberikan akses yang lebih baik terhadap bantuan hukum dapat membantu mencegah penyalahgunaan wewenang oleh aparat penegak hukum. Hak untuk didampingi oleh penasihat hukum sejak tahap awal proses hukum adalah langkah krusial untuk memastikan bahwa prosedur peradilan berjalan dengan adil dan transparan. Dengan memberikan perlindungan yang lebih kuat terhadap hak-hak individu, kita dapat menciptakan kepercayaan publik terhadap sistem peradilan. Di sisi lain, revisi ini juga mengeksplorasi inovasi dalam metode penyidikan dan penggunaan teknologi, seperti dalam pengumpulan bukti digital. Perubahan ini sangat penting mengingat perkembangan teknologi yang terus bergulir. Namun, imlementasi hal ini harus diiringi dengan mekanisme pengawasan yang ketat untuk mencegah pelanggaran privasi atau penyalahgunaan alat teknologi oleh pihak berwenang. Namun, tidak semua poin perubahan mendapat sambutan positif. Ada beberapa kalangan yang khawatir bahwa revisi tersebut dapat membuka celah bagi kekuasaan yang berlebihan dari institusi penegak hukum. Oleh karena itu, penting untuk melibatkan berbagai elemen masyarakat dalam diskusi mengenai revisi ini, termasuk akademisi, praktisi hukum, dan perwakilan masyarakat sipil. Transparansi dalam proses pengambilan keputusan dan penyerapan masukan dari berbagai perspektif akan sangat membantu dalam menghasilkan regulasi yang lebih berimbang dan berkeadilan. Secara keseluruhan, revisi KUHAP menawarkan peluang untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem hukum di Indonesia. Namun, seperti pepatah mengatakan, "Panjang langkah tidak sebanding dengan dampak," sehingga setiap poin perubahannya harus dipertimbangkan dengan matang agar dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Terlalu cepat atau tanpa kajian mendalam dalam melaksanakan revisi ini dapat menghasilkan konsekuensi yang tidak diinginkan, yang pada akhirnya dapat merugikan keadilan dan hak asasi manusia. Dengan demikian, penting bagi semua pihak, termasuk pemerintah, legislatif, dan masyarakat, untuk berkolaborasi dalam proses ini. Dialog yang terbuka dan konstruktif menjadi kunci dalam memastikan bahwa revisi KUHAP dapat berjalan sesuai dengan aspirasi masyarakat untuk peradilan yang lebih baik. Semoga revisi ini menjadi momentum untuk menciptakan sistem hukum yang tidak hanya responsif, tetapi juga akuntabel dan adil bagi semua.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Tags

Comment