Sejak H-7, jumlah penumpang yang menggunakan jasa transportasi darat terus meningkat, khususnya pada rute Antar Kota Antar Provins (AKAP). Berita mengenai persiapan Terminal Malalayang di Manado, Sulawesi Utara, untuk menambah armada jelang puncak mudik Lebaran merupakan langkah positif yang patut disambut baik. Dalam konteks tradisi mudik yang menjadi bagian penting dalam budaya masyarakat Indonesia, kesiapan transportasi publik sangat berpengaruh terhadap kelancaran perjalanan para pemudik. Dengan menambah armada, pihak terminal berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat yang meningkat saat momen Lebaran. Salah satu keuntungan dari penambahan armada ini adalah dapat mengurangi kepadatan dan antrian panjang yang sering terjadi di terminal. Saat puncak mudik, volume penumpang bisa melonjak drastis, sehingga penting bagi pihak pengelola terminal untuk memprediksi kebutuhan tersebut dengan akurat. Dengan armada yang cukup, tidak hanya mengurangi waktu tunggu, tetapi juga dapat meningkatkan kenyamanan perjalanan bagi para penumpang, yang tentunya menjadi harapan setiap pemudik. Selain itu, langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah dan otoritas transportasi terhadap keselamatan dan kenyamanan masyarakat. Dalam situasi pandemik yang masih membayangi, penting bagi pihak berwenang untuk menjaga standar kesehatan dan keselamatan dalam operasional transportasi umum. Penambahan armada juga diharapkan disertai dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat agar pemudik merasa aman selama perjalanan. Namun, tantangan dalam pengelolaan armada tambahan juga perlu diantisipasi. Ketersediaan sopir yang berpengalaman, pemeliharaan armada yang baik, serta manajemen jadwal keberangkatan yang efisien menjadi poin penting untuk diperhatikan. Tanpa manajemen yang baik, penambahan armada bisa berujung pada masalah baru, seperti keterlambatan atau kondisi kendaraan yang tidak memadai. Dukungan dari masyarakat juga sangat diperlukan dalam menjaga kelancaran proses mudik ini. Kesadaran para pemudik untuk mematuhi aturan dan arahan yang diberikan oleh pihak terminal dan pengelola transportasi akan memberikan dampak signifikan terhadap kelancaran dan keamanan perjalanan. Komunikasi yang baik antara pihak pengelola, pengguna jasa, dan otoritas terkait harus dijalin agar semua pihak dapat mendapatkan manfaat maksimal dari pelayanan yang ada. Secara keseluruhan, langkah menambah armada di Terminal Malalayang adalah upaya yang sangat baik untuk mendukung mobilisasi masyarakat dalam puncak mudik Lebaran. Dengan persiapan yang matang dan pengelolaan yang baik, harapannya adalah perjalanan pulang ke kampung halaman dapat berjalan aman, nyaman, dan penuh kebahagiaan, sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi Lebaran itu sendiri.