Kemensos berikan santunan Rp 15 juta kepada 11 ahli waris korban bencana hidrometeorologi di Bima, NTB. Total santunan mencapai Rp 165 juta. Berita tentang Kementerian Sosial (Kemensos) yang memberikan santunan kematian kepada ahli waris korban bencana di Bima merupakan sebuah langkah positif dalam mendukung masyarakat yang mengalami musibah. Bencana alam seringkali meninggalkan dampak yang mendalam, tidak hanya dari segi materi, tetapi juga secara emosional bagi keluarga yang ditinggalkan. Oleh karena itu, perhatian pemerintah dalam bentuk santunan adalah aspek penting dalam upaya pemulihan dan memberikan sedikit ketenangan bagi para korban. Santunan kematian ini, yang diberikan kepada 11 ahli waris, menunjukkan adanya respons cepat dari pemerintah terhadap situasi darurat. Dalam keadaan sulit seperti bencana alam, kehadiran pemerintah sangat dibutuhkan untuk memastikan bahwa kebutuhan dasar serta dukungan psikologis dapat terpenuhi. Santunan tersebut setidaknya bisa membantu meringankan beban finansial keluarga yang ditinggalkan, terutama dalam menghadapi biaya pemakaman dan kebutuhan sehari-hari pascabencana. Namun, penting untuk diingat bahwa santunan bukanlah solusi permanen untuk masalah yang dihadapi oleh masyarakat pascabencana. Penanganan jangka panjang terhadap dampak bencana, seperti rehabilitasi dan rekonstruksi, juga perlu diperhatikan. Banyak korban bencana yang kehilangan tempat tinggal dan sumber penghasilan mereka, sehingga dukungan lebih lanjut, seperti penyediaan tempat tinggal sementara dan program peningkatan keterampilan kerja, sangat diperlukan guna membantu mereka bangkit kembali. Selain itu, berita ini seharusnya mengingatkan kita akan pentingnya mitigasi bencana. Dalam banyak kasus, bencana dapat diprediksi atau setidaknya dampaknya bisa dikurangi dengan persiapan yang tepat. Oleh karena itu, pemerintah perlu terus berinvestasi dalam program pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat untuk memahami risiko dan cara-cara mengurangi dampak bencana alam. Ini akan membantu membangun ketahanan masyarakat dalam menghadapi bencana di masa depan. Dari sudut pandang sosial, perhatian terhadap korban bencana dan ahli waris mereka juga mencerminkan rasa solidaritas di antara sesama warga negara. Santunan semacam ini dapat menjadi simbol bahwa dalam menghadapi kesulitan, masyarakat tidak sendiri, dan bahwa pemerintah hadir untuk memberikan bantuan. Selama bencana, banyak sekali nilai-nilai kemanusiaan yang muncul, seperti saling membantu dan peduli terhadap sesama. Akhirnya, meskipun langkah Kemensos dalam memberikan santunan patut diapresiasi, penting untuk terus mendorong transparansi dan akuntabilitas dalam penyaluran bantuan. Hal ini bertujuan agar bantuan yang diberikan benar-benar sampai ke tangan yang benar dan dapat memberikan dampak yang signifikan. Keterlibatan masyarakat dalam proses pemantauan penyaluran bantuan juga penting agar langkah-langkah bantuan dapat lebih efektif.