Tempat-tempat penukaran uang baru di Sidoarjo, Jawa Timur, menjadi sasaran patroli petugas Polresta Sidoarjo, Selasa (25/3/2025). Berita mengenai pengawasan oleh polisi terhadap tempat-tempat penukaran uang baru menjelang Idul Fitri 1446 Hijriah menunjukkan upaya pemerintah dan aparat penegak hukum untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mencegah potensi penipuan. Idul Fitri adalah momen yang sangat penting bagi umat Muslim, di mana tradisi memberikan uang baru kepada anak-anak dan kerabat menjadi salah satu bagian dari perayaan. Oleh karena itu, permintaan akan uang baru cenderung meningkat, dan ini adalah waktu yang tepat bagi para pelaku kejahatan untuk mencoba mengambil keuntungan. Pemeriksaan masif yang dilakukan oleh polisi di tempat-tempat penukaran uang baru menunjukkan adanya keseriusan dalam memastikan bahwa masyarakat mendapatkan uang yang sah dan sesuai dengan ketentuan. Praktik penukaran uang sering kali berisiko adanya tindakan penipuan, seperti uang palsu atau praktik tidak resmi yang dapat merugikan masyarakat. Dengan melakukan pengawasan ini, polisi membantu memberikan rasa aman kepada masyarakat dalam melakukan transaksi penukaran uang. Lebih dari itu, langkah ini juga mencerminkan kolaborasi antara pihak kepolisian dan bank sentral dalam memastikan distribusi uang baru dilakukan dengan baik. Ketersediaan uang baru menjelang Idul Fitri adalah hal yang penting, dan dengan adanya pengawasan, diharapkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan dapat meningkat. Ini juga bisa menjadi momen edukasi bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih tempat penukaran uang. Namun, bukan hanya aspek keamanan yang perlu diperhatikan. Kegiatan pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan dengan pendekatan yang humanis agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat. Polisi harus mampu memberikan penjelasan yang jelas kepada masyarakat mengenai tujuan dari pemeriksaan tersebut, sehingga mereka merasa terlibat dalam upaya menjaga keamanan bersama. Transparansi dalam tindakan ini juga penting untuk membangun kepercayaan publik. Di sisi lain, masyarakat juga diharapkan untuk lebih proaktif dan kritis dalam memilih tempat penukaran uang. Edukasi mengenai cara mengenali uang asli dan palsu, serta mengetahui tempat penukaran yang resmi, sangat penting untuk disampaikan. Dengan demikian, masyarakat akan memiliki pengetahuan yang cukup untuk melindungi diri mereka dari potensi risiko. Kesimpulannya, pengawasan yang dilakukan oleh polisi terhadap tempat penukaran uang baru menjelang Idul Fitri adalah langkah positif dalam menjaga keamanan dan kepercayaan masyarakat. Kerja sama antara aparat penegak hukum dan masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan suasana yang aman dan nyaman selama perayaan Idul Fitri. Langkah-langkah ini diharapkan bisa berkelanjutan untuk membangun sistem keuangan yang lebih baik dan lebih transparan di masa depan.