Haedar Nashir Ingatkan Mudik Lebaran Jangan Jadi Ajang Pamer di Kampung Halaman

26 March, 2025
6


Loading...
Ketum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir ingatkan masyarakat jangan jadikan mudik Lebaran sebagai ajang pamer di kampung halaman. Sebab, makna Lebaran...
Berita mengenai Haedar Nashir yang mengingatkan agar mudik Lebaran tidak dijadikan ajang pamer di kampung halaman sangat relevan, terutama dalam konteks budaya dan nilai-nilai sosial yang seringkali terabaikan di tengah kesibukan dan materialisme di zaman modern. Mudik, yang merupakan tradisi penting bagi masyarakat Indonesia, seharusnya menjadi momen untuk mempererat silaturahmi, membangun kembali ikatan keluarga, dan saling berbagi kebahagiaan. Pentingnya pesan tersebut dapat dilihat dari sudut pandang sosial. Dalam masyarakat, terkadang muncul kecenderungan untuk menunjukkan kekayaan atau prestasi kepada keluarga dan komunitas ketika kembali ke kampung halaman. Hal ini, selain dapat menimbulkan rasa cemburu di kalangan tetangga atau kerabat, juga bisa memicu pertengkaran dan perpecahan. Sebaliknya, mudik seharusnya menjadi waktu untuk saling mengingatkan akan nilai-nilai kebersamaan dan solidaritas, bukan kompetisi. Lebih lanjut, pernyataan Haedar Nashir juga menggugah kita untuk merenungkan makna sejati dari perayaan Lebaran itu sendiri. Lebaran adalah momen untuk merayakan kemenangan setelah berpuasa, dengan semangat berbagi, mengasah empati, dan menciptakan harmoni dalam hidup. Dengan menekankan pentingnya kesederhanaan, Haedar Nashir mengajak masyarakat untuk mengedepankan aspek spiritual dan sosial, daripada aspek materialistis ketika merayakan hari raya. Di sisi lain, mendorong masyarakat untuk tidak menjadikan mudik sebagai ajang pamer juga mencerminkan kesadaran akan tantangan sosial yang lebih besar, seperti kesenjangan ekonomi. Dalam masyarakat yang heterogen, ada banyak individu yang berada dalam kondisi ekonomis yang berbeda-beda. Mengingatkan untuk tidak berlebihan dalam pameran kekayaan dapat membantu mengurangi perasaan inferioritas atau superioritas di antara sesama anggota masyarakat. Dengan demikian, upaya untuk menumbuhkan kesadaran ini perlu didukung melalui pendidikan dan kampanye sosial yang mendorong etika dan nilai-nilai positif dalam perjalanan mudik. Melalui penguatan narasi yang lebih inklusif dan merangkul, kita bisa menegaskan kembali bahwa setiap individu berharga, terlepas dari status ekonomi mereka. Akhirnya, mudik seharusnya menjadi momen refleksi dan pembaharuan hubungan sosial. Mengingatkan diri sendiri, serta orang lain, untuk tidak terjebak dalam sikap pamer bisa menjadi langkah awal menuju masyarakat yang lebih harmonis. Pesan yang disampaikan oleh Haedar Nashir ini sangat penting dan relevan, dan diharapkan dapat diterima secara luas oleh masyarakat, untuk menuju Lebaran yang lebih bermakna dan penuh kebersamaan.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Tags

Comment