Loading...
Komisi 1 DPRD HST menyatakan mendukung kebijakan Pemkab HST melalui Dinas Pendidikan memasukkan materi pelajaran Adab dan Sopan Santun
Berita mengenai dukungan Komisi 1 DPRD terhadap materi adab untuk dimasukkan dalam kurikulum muatan lokal di Hulu Sungai Tengah (HST) menunjukkan perhatian yang serius terhadap pembentukan karakter generasi muda. Dengan semakin kompleksnya tantangan yang dihadapi oleh anak-anak saat ini, terutama di era digital, penanaman nilai-nilai adab dan budi pekerti menjadi sebuah keniscayaan. Ini bukan hanya sekadar tambahan untuk pendidikan, tetapi juga sebagai upaya membentuk individu yang berkualitas, baik dari segi intelektual, emosional, maupun sosial.
Mengintegrasikan adab ke dalam kurikulum muatan lokal juga merupakan langkah tepat untuk memperkuat identitas budaya daerah. Hal ini penting, karena generasi muda perlu memahami dan menghargai akar budaya mereka. Pendidikan yang mencerminkan nilai-nilai lokal dapat membantu siswa untuk lebih menghargai keragaman dan kekayaan budaya yang ada di sekeliling mereka. Dengan demikian, mereka tidak hanya menjadi individu yang cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki rasa tanggung jawab terhadap budaya dan lingkungan sosial mereka.
Dari perspektif kebijakan, dukungan DPRD ini dapat menjadi teladan bagi daerah lain. Hal ini menunjukkan bahwa pengambil kebijakan memberikan perhatian lebih pada pendidikan karakter, bukan hanya fokus pada capaian akademis semata. Namun, agar implementasi materi adab ini efektif, perlu ada pelatihan bagi guru dan pengembangan kurikulum yang komprehensif. Tanpa dukungan yang tepat, materi ini bisa jadi tidak tersampaikan dengan baik kepada siswa.
Selanjutnya, penting untuk melibatkan orang tua dan masyarakat dalam proses pendidikan adab ini. Kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan komunitas dapat menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih stabil dan efektif. Dengan penguatan nilai-nilai adab di berbagai aspek kehidupan, diharapkan pendidikan ini dapat melahirkan generasi muda yang tidak hanya pintar, tetapi juga berakhlak mulia, berempati, dan memiliki komitmen terhadap pembentukan masyarakat yang lebih baik.
Namun, tantangan yang harus dihadapi adalah bagaimana cara memastikan bahwa pengajaran adab ini tidak hanya bersifat teoritis. Harus ada praktik nyata yang dapat diobservasi dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini membutuhkan komitmen semua pihak, termasuk pemerintah daerah, untuk menyediakan sumber daya yang diperlukan dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengajaran nilai-nilai adab.
Dengan segala peluang dan tantangan yang ada, dukungan terhadap materi adab dalam kurikulum muatan lokal adalah langkah yang sangat signifikan. Ini adalah bagian dari upaya membangun masa depan yang lebih baik bagi generasi muda kita. Harapan kita semua adalah agar program ini tidak hanya sebatas wacana, tetapi benar-benar direalisasikan dengan baik dan berkelanjutan, sehingga berdampak positif bagi masyarakat Hulu Sungai Tengah dan sekitarnya.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love

Care
Haha

Wow

Sad

Angry
Comment