Bupati Toha menyampaikan bahwa pembagian THR ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap para pekerja sektor informal serta kaum dhuafa. Berita mengenai M Toha yang membagikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada tukang becak, ojek, hingga petugas kebersihan di Sekayu Muba merupakan contoh nyata kepedulian sosial yang patut diapresiasi. Di tengah kesibukan masyarakat yang merayakan Lebaran, tindakan semacam ini menunjukkan bahwa masih ada individu yang peduli terhadap kesejahteraan orang lain, terutama mereka yang berada dalam lapisan masyarakat yang kurang beruntung. Tradisi berbagi dalam bulan Ramadan dan saat Lebaran sangat penting, tidak hanya sebagai bentuk syukur, tetapi juga untuk mempererat silaturahmi antar sesama. M Toha, melalui aksinya, tidak hanya memberikan bantuan materi berupa THR, tetapi juga memberikan pesan moral bahwa kita semua memiliki tanggung jawab untuk saling peduli. Ini bisa menjadi inspirasi bagi orang lain untuk melakukan kontribusi serupa di komunitas mereka masing-masing. Tindakan M Toha juga mencerminkan pentingnya menghargai pekerjaan para pekerja yang sering kali terabaikan, seperti tukang becak, ojek, dan petugas kebersihan. Mereka adalah pahlawan dalam masyarakat yang berkontribusi untuk menjaga mobilitas dan kebersihan lingkungan, dan sering kali pekerjaan mereka tidak mendapatkan perhatian yang cukup. Dengan memberikan THR kepada mereka, M Toha telah memberikan pengakuan atas peran vital yang mereka mainkan dalam kehidupan sehari-hari. Di sisi lain, aksi ini juga bisa menginspirasi para pengusaha dan individu berkapasitas ekonomi lainnya untuk terlibat dalam kegiatan sosial. Sering kali, orang-orang yang berada di posisi lebih beruntung cenderung untuk menjaga kesuksesannya sendiri tanpa memikirkan dampak yang lebih besar terhadap masyarakat. Jika lebih banyak orang mengikuti langkah M Toha, tentu akan ada dampak positif yang luas terhadap kesejahteraan masyarakat yang lebih luas. Namun, perlu juga dicatat bahwa bantuan seperti ini adalah langkah awal dan tidak boleh berhenti sebatas memberikan THR semata. Kontribusi jangka panjang dan sistemik, seperti peningkatan peluang kerja, pendidikan, dan dukungan untuk kelompok-kelompok rentan, juga sangat diperlukan. Dengan demikian, bantuan yang bersifat sementara dapat berfungsi sebagai stimulus untuk perubahan yang lebih besar dalam masyarakat. Akhir kata, aksi M Toha adalah mengingatkan kita semua tentang nilai berbagi dan pentingnya memperhatikan sesama. Kita diundang untuk tidak hanya berbagi dalam momen-momen tertentu, tetapi juga untuk mengembangkan kesadaran sosial yang lebih mendalam dalam kehidupan sehari-hari. Dengan langkah-langkah konkrit seperti ini, harapannya adalah terciptanya masyarakat yang lebih inklusif dan saling mendukung.