Pelindo Regional 3 Sub Regional Jawa memprediksi lonjakan penumpang terjadi sejak H-7 lebaran. Lonjakan terjadi hingga 264 ribu penumpang. Berita mengenai ratusan ribu penumpang yang memadati Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sejak H-7 Lebaran 2025 mencerminkan fenomena sosial dan ekonomi yang kompleks, khususnya di Indonesia. Setiap tahun, menjelang Lebaran, banyak orang yang melakukan perjalanan pulang ke kampung halaman untuk merayakan hari raya bersama keluarga. Tradisi mudik ini sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Indonesia, dan dengan adanya pemulihan pasca-pandemi, banyak orang cenderung memanfaatkan kesempatan ini untuk berkumpul dengan orang-orang terkasih. Salah satu dampak positif dari tingginya jumlah penumpang adalah peningkatan ekonomi lokal di sekitar pelabuhan. Aktivitas bisnis, mulai dari makanan hingga akomodasi, akan meningkat seiring dengan banyaknya penumpang yang datang. Ini adalah peluang yang signifikan bagi pengusaha lokal untuk mendapatkan keuntungan dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi. Namun, hal ini juga memunculkan tantangan, seperti pengelolaan arus penumpang yang harus diperhatikan untuk menghindari kemacetan, antrian panjang, atau bahkan insiden yang tidak diinginkan. Selain itu, situasi ini juga menyoroti pentingnya infrastruktur dan sistem transportasi yang efisien. Pelabuhan Tanjung Perak sebagai salah satu pelabuhan utama di Indonesia perlu memastikan bahwa fasilitas dan layanan yang ada memadai untuk menangani lonjakan penumpang. Peningkatan kapasitas pelabuhan, penambahan armada kapal, dan penguatan sistem manajemen lalu lintas menjadi hal yang esensial untuk memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang. Di sisi lain, fenomena ini juga dapat memberikan gambaran mengenai psikologi masyarakat Indonesia. Momen lebaran bukan hanya sekadar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan emosional yang membawa berbagai harapan dan tradisi. Rasa kerinduan untuk berkumpul dengan keluarga menjadi motivasi utama dari banyak orang untuk melakukan perjalanan jauh, meskipun harus menghadapi tantangan dalam perjalanan. Akhirnya, penting bagi pemerintah dan pemangku kepentingan untuk terus memantau dan mengevaluasi situasi ini dari tahun ke tahun. Inovasi dalam layanan transportasi dan peningkatan kapasitas infrastruktur harus dilakukan secara berkelanjutan agar tradisi mudik dapat berlangsung dengan aman dan nyaman. Dengan begitu, masyarakat dapat merayakan lebaran dengan kesenangan, tanpa harus tertekan oleh masalah transportasi yang sering kali muncul.