Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) secara resmi memberikan perpanjangan operasional Tempat Pembuangan Akhir Degayu hingga 8 April Berita mengenai perpanjangan operasional TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Degayu dan langkah strategis yang akan disiapkan oleh Pemkot Pekalongan mencerminkan salah satu isu penting dalam pengelolaan lingkungan hidup dan keberlanjutan kota. TPA merupakan bagian krusial dalam sistem pengelolaan sampah, dan perencanaannya tentu harus dilihat dari banyak dimensi, mulai dari dampak lingkungan, kesehatan masyarakat, hingga aspek ekonomi dan sosial. Pertama-tama, perpanjangan operasional TPA Degayu menunjukkan bahwa pentingnya keberlanjutan pengelolaan sampah masih menjadi perhatian pemerintah daerah. Dengan adanya perpanjangan ini, diharapkan Pemkot Pekalongan dapat lebih memaksimalkan sistem pengelolaan sampah, termasuk penerapan teknologi dan metode yang lebih efektif. UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) dan pihak terkait perlu berkolaborasi dalam merumuskan strategi yang tepat untuk meminimalkan dampak negatif yang ditimbulkan selama masa operasional TPA. Di sisi lain, langkah strategis yang akan diambil oleh Pemkot sangat penting untuk memitigasi dampak buruk yang dihasilkan oleh TPA. Pemkot harus menggandeng masyarakat dan berbagai stakeholders dalam menyusun kebijakan. Edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pengurangan sampah di hulu, seperti pengurangan penggunaan plastik sekali pakai dan penerapan program daur ulang, seharusnya menjadi prioritas. Kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah yang baik akan berdampak positif pada kapasitas TPA yang ada. Selain itu, dalam jangka panjang, Pemkot sebaiknya mulai mempertimbangkan alternatif solusi seperti pengelolaan sampah berbasis komunitas dan teknologi energi terbarukan dari sampah. Dengan demikian, tidak hanya membahas masalah saat ini, tetapi juga mempersiapkan diri menghadapi tantangan ke depan terkait penanganan limbah. Investasi dalam teknologi dan infrastruktur pengelolaan sampah yang modern juga perlu diperhitungkan untuk mengurangi beban TPA dan meningkatkan kualitas lingkungan. Di samping itu, isu sosial seperti dampak kesehatan bagi masyarakat sekitar TPA harus diperhatikan. Pemkot perlu memantau dengan ketat standar kesehatan dan lingkungan di daerah sekitar TPA Degayu. Keterlibatan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan tentang pengelolaan TPA juga harus diperkuat, sehingga masyarakat merasa memiliki dan bertanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan. Secara keseluruhan, perpanjangan operasional TPA Degayu memberikan kesempatan bagi Pemkot Pekalongan untuk mengambil langkah-langkah proaktif dalam pengelolaan sampah yang lebih baik. Dengan perencanaan yang matang dan keterlibatan masyarakat, kita dapat berharap agar dampak negatif TPA bisa diminimalisir dan pada akhirnya mencapai tujuan kota yang lebih bersih dan berkelanjutan. Hal ini merupakan langkah penting dalam mendukung visi kota yang ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk masa depan.