Ketua Gerakan Pemuda Ka’bah (GBK) Jawa Tengah, Haizul Maarif bagian 4 ton paket sembako kepada masyarakat di Kabupaten Jepara. Berita mengenai Ketua GPK Jateng, Gus Haiz, yang membagikan sembako sebanyak 4 ton mendekati Lebaran adalah sebuah tindakan yang patut diapresiasi. Di tengah tantangan ekonomi yang banyak dihadapi masyarakat terutama menjelang hari Raya Idul Fitri, inisiatif ini dapat memberikan kelegaan bagi banyak keluarga yang membutuhkan. Kegiatan sosial semacam ini sangat penting, karena tidak hanya membantu secara langsung, tetapi juga mampu memperkuat rasa kebersamaan dan kepedulian antar sesama. Lebaran merupakan momen spesial yang dirayakan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Namun, tidak semua orang dapat merayakan dengan suka cita lantaran kondisi keuangan yang kurang memadai. Pembagian sembako ini menunjukkan bahwa kepedulian terhadap sesama tetap harus dijunjung tinggi, bahkan dalam situasi yang sulit sekalipun. Dengan adanya bantuan tersebut, diharapkan dapat meringankan beban masyarakat dan memberikan kebahagiaan di hari yang fitri. Inisiatif Gus Haiz juga dapat menjadi inspirasi bagi elemen masyarakat lainnya, baik individu maupun organisasi, untuk terlibat dalam aksi sosial. Di tengah tantangan global seperti inflasi dan peningkatan biaya hidup, upaya kolektif dalam membantu mereka yang membutuhkan menjadi semakin penting. Tindakan sederhana seperti membagikan sembako dapat menimbulkan efek domino positif, mengajak lebih banyak orang untuk memberikan sumbangsih mereka dengan cara yang berbeda. Melalui pembagian sembako ini, Gus Haiz tidak hanya berkontribusi dalam bentuk materi, tetapi juga menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya solidaritas sosial. Momen menjelang Lebaran bisa difungsikan sebagai pengingat untuk saling membantu, meredakan kesedihan, dan merayakan kebahagiaan bersama. Aktivitas amal seperti ini perlu dilakukan secara berkesinambungan, tidak hanya saat momen-momen tertentu, tetapi juga dalam keseharian. Di sisi lain, penting juga untuk memastikan bahwa bantuan tersebut tepat sasaran dan tidak hanya difokuskan pada momen-momen tertentu. Untuk itu, transparansi dan akuntabilitas dalam penyampaian bantuan harus diutamakan. Di sinilah peran organisasi seperti GPK menjadi sangat krusial untuk melakukan pendataan dan memastikan bahwa mereka yang benar-benar membutuhkan mendapatkan bantuan yang layak. Secara keseluruhan, tindakan Gus Haiz merupakan sebuah contoh positif yang bisa dicontoh oleh masyarakat. Melalui aksi nyata seperti ini, harapan untuk menciptakan masyarakat yang lebih peduli dan saling membantu bisa menjadi nyata. Inisiatif semacam ini tidak hanya menguntungkan bagi penerima, tetapi juga memberikan kebahagiaan dan kepuasan bagi pemberi. Sebab, memberikan kepada sesama adalah tindakan mulia yang akan selalu dikenang.