Ustadz M Yulian Ma'mun, Lc., M.A, Dosen UIN Antasari menjelaskan, pada dasarnya berkumur-kumur saat puasa bukanlah hal yang dilarang Berita yang membahas tentang hukum mandi dan berkumur saat berpuasa adalah topik yang sering dipertanyakan di kalangan umat Muslim, terutama saat bulan Ramadan. Dalam menjalankan ibadah puasa, terdapat banyak aspek yang perlu dipahami agar seseorang dapat menjalankan puasa secara benar sesuai dengan ajaran agama. Salah satunya adalah mengenai tindakan yang mungkin dianggap membatalkan puasa, seperti mandi atau berkumur. Mandi saat puasa sebenarnya tidak ada larangan dalam syariat Islam, asalkan dilakukan dengan cara yang tidak membahayakan atau tidak menyebabkan air masuk ke dalam tenggorokan atau perut. Hal ini berarti bahwa bukan mandi itu sendiri yang menjadi masalah, tetapi cara dan keadaan saat melakukannya. Ustadz yang memberikan penjelasan mengenai hal ini biasanya menekankan pentingnya niat dan kehati-hatian. Dengan kata lain, jika seseorang merasa bahwa mandi akan mendorongnya untuk berpuasa lebih baik dan segar, maka hal tersebut sangat dianjurkan. Di sisi lain, berkumur saat berpuasa memang memerlukan lebih banyak perhatian. Beberapa ulama berpendapat bahwa berkumur-kumur bisa menjadi hal yang berisiko jika air masuk ke tenggorokan secara tidak sengaja. Oleh karena itu, dianjurkan untuk berkumur dengan hati-hati, terutama bagi mereka yang ingin memastikan bahwa puasanya sah. Penjelasan dari ustadz dalam berita tersebut bisa memberikan kejelasan bagi umat Muslim, sekaligus mengingatkan untuk tetap disiplin dalam melaksanakan ibadah puasa. Penting untuk dicatat bahwa setiap individu memiliki pemahaman yang berbeda mengenai hukum-hukum agama, tergantung pada latar belakang pendidikan mereka, pengetahuan, dan pengalamannya. Disinilah peran para ustadz dan tokoh agama sangat penting, untuk memberikan pencerahan dan klarifikasi mengenai isu-isu yang sering menimbulkan kebingungan. Dengan adanya arahan yang jelas, umat Muslim dapat lebih percaya diri dalam menjalankan ibadah mereka tanpa merasa cemas atau ragu. Di akhir, penting untuk diingat bahwa puasa adalah ibadah yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan ketakwaan. Dalam menjalankannya, menjaga diri dari hal-hal yang meragukan dan memperbanyak niat baik akan sangat berpengaruh terhadap kualitas puasa yang dijalani. Semoga penjelasan ini memberi pencerahan dan semangat bagi siapa saja yang menjalani puasa, terutama di bulan yang suci ini.