Terkait penyebab hilang kontak, ternyata mereka bertiga lari menyelamatkan diri saat aksi demo itu berubah jadi ricuh dan dibubarkan paksa oleh aparat Berita mengenai hilangnya kontak sejumlah demonstran dalam aksi tolak UU TNI di Malang adalah situasi yang sangat memprihatinkan dan mengkhawatirkan. Demonstrasi adalah salah satu bentuk ekspresi demokrasi yang dijamin dalam konstitusi, di mana masyarakat berhak bersuara dan menyampaikan pendapat mereka, termasuk dalam hal menolak undang-undang yang dianggap tidak sesuai dengan kepentingan publik. Namun, ketika situasi demonstrasi berubah menjadi ricuh dan menyebabkan hilangnya kontak sejumlah individu, hal ini menandakan adanya masalah yang lebih dalam terkait kebebasan berpendapat dan perlindungan hak asasi manusia. Dalam konteks ini, penting untuk melihat peran aparat keamanan dalam pengelolaan demonstrasi. Tindakan represif yang mungkin terjadi, seperti penangkapan sewenang-wenang atau penggunaan kekuatan berlebihan, dapat memperburuk keadaan dan menciptakan rasa ketidakpuasan di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, dialog yang konstruktif antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat sipil sangat diperlukan untuk mencegah situasi serupa di masa depan. Selanjutnya, hilangnya kontak demonstran menunjukkan pentingnya langkah-langkah mitigasi yang harus dilakukan oleh penyelenggara aksi. Komunikasi yang efektif antara demonstran, penyelenggara, dan pihak terkait sangatlah penting untuk memastikan keselamatan peserta. Misalnya, penyelenggara dapat membuat sistem untuk memantau kondisi peserta, sehingga jika ada yang hilang, dapat segera ditemukan dan diidentifikasi. Juga, pesan kepada peserta mengenai pentingnya menjaga komunikasi dan saling bantu selama demonstrasi harus diprioritaskan. Kehilangan kontak ini juga membuka pertanyaan tentang perlunya perlindungan hukum bagi para demonstran. Jika jalur hukum akan ditempuh, maka sangat penting untuk memastikan bahwa semua proses berjalan transparan dan akuntabel. Pengacara atau lembaga bantuan hukum harus dilibatkan untuk memberikan dukungan dan perlindungan bagi mereka yang menjadi korban tindakan represif. Begitu juga, pemerintah harus siap untuk menerima masukan dari berbagai pihak dan melakukan evaluasi terhadap tindakan yang diambil selama demonstrasi. Akhirnya, situasi ini harus menjadi pengingat kita semua tentang pentingnya penghormatan terhadap hak asasi manusia dan kebebasan berpendapat. Dialog antara pemerintah dan masyarakat harus terus diupayakan untuk menciptakan ruang yang aman bagi semua individu untuk menyampaikan aspirasinya tanpa rasa takut akan tindakan represif. Hanya dengan cara ini, kita dapat mencapai masyarakat yang lebih adil dan demokratis.