Menjelang Lebaran 2025, Pemerintah Provinsi Lampung telah memperbaiki sejumlah ruas jalan provinsi. Berita mengenai pernyataan Anggota Komisi IV DPRD Lampung, Lesty, yang menyebutkan bahwa 78 persen jalan di Lampung sudah dalam kondisi mantap, mencerminkan kemajuan yang signifikan dalam infrastruktur jalan di provinsi tersebut. Kondisi jalan yang baik sangat penting untuk mendukung mobilitas masyarakat dan pengembangan ekonomi. Dengan banyaknya jalan yang sudah mantap, diharapkan aksesibilitas ke berbagai daerah di Lampung akan semakin meningkat, yang pada gilirannya dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal dan daerah. Namun, perlu dicermati bahwa angka 78 persen tersebut harus didukung oleh data yang valid dan metodologi yang jelas dalam penilaiannya. Apakah prosentase ini mencakup semua jenis jalan, baik jalan nasional, provinsi, maupun desa? Dan apakah kondisi ‘mantap’ yang dimaksud sudah mempertimbangkan faktor seperti ketahanan jalan terhadap cuaca ekstrem dan volume kendaraan yang tinggi? Pihak berwenang perlu transparan dalam memberikan informasi mengenai penilaian ini agar masyarakat dapat memahami konteks di balik angka tersebut. Selain itu, meskipun angka 78 persen terkesan positif, penting untuk tidak mengabaikan 22 persen jalan yang masih dalam kondisi buruk. Pemerintah harus fokus pada upaya perbaikan dan pemeliharaan jalan yang belum mantap, terutama di daerah-daerah terpencil yang seringkali terabaikan. Hal ini juga berkaitan dengan pemerataan pembangunan yang menjadi salah satu tujuan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Dari sudut pandang keselamatan, jalan yang mantap juga dapat mengurangi angka kecelakaan lalu lintas. Dengan infrastruktur yang baik, pengemudi dapat berkendara dengan lebih aman. Longgar atau rusaknya jalan dapat menjadi faktor penyebab kecelakaan. Maka dari itu, perhatian terhadap kualitas jalan harus menjadi prioritas tidak hanya untuk kenyamanan, tetapi juga demi keselamatan masyarakat. Selanjutnya, meningkatkan kualitas infrastruktur jalan seharusnya diimbangi dengan pengembangan sistem transportasi yang terpadu. Keberadaan jalan yang baik harus disertai dengan dukungan transportasi umum yang efisien. Hal ini penting agar masyarakat tidak hanya bergantung pada kendaraan pribadi, yang pada gilirannya akan mengurangi kemacetan dan polusi udara di daerah perkotaan. Secara keseluruhan, pernyataan Lesty memberikan harapan dan menunjukkan progres dalam pembangunan infrastruktur di Lampung. Namun, untuk mencapai tujuan yang lebih besar dalam pembangunan berkelanjutan, partisipasi masyarakat dan transparansi dari pemerintah juga sangat dibutuhkan. Dengan sinergi antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan infrastruktur jalan di Lampung tidak hanya mencapai angka prosentase tertentu, tetapi juga memberikan dampak positif yang nyata bagi kehidupan sehari-hari masyarakat.