KKB Serang Guru-Nakes di Distrik Anggruk, Ini Kata Wakil Ketua Komisi XIII DPR

26 March, 2025
7


Loading...
Serangan KKB di Papua Pegunungan mengakibatkan satu tewas dan tujuh luka. Andreas Hugo Pareira menyoroti perlunya penanganan yang lebih baik.
Berita mengenai serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap guru dan tenaga kesehatan (nakes) di Distrik Anggruk tentu menggugah keprihatinan yang mendalam, baik dari aspek kemanusiaan maupun keamanan. Serangan terhadap individu yang berperan dalam pendidikan dan kesehatan masyarakat merupakan tindakan yang sangat tidak terpuji dan mencerminkan kondisi yang memprihatinkan di daerah tersebut. Di tengah upaya pemerintah untuk meningkatkan akses pendidikan dan layanan kesehatan di wilayah yang masih sulit dijangkau, tindakan kekerasan seperti ini jelas menghambat kemajuan tersebut. Dari sudut pandang pendidikan, guru memegang peranan penting dalam membangun generasi masa depan. Ketika mereka menjadi sasaran kekerasan, implikasinya sangat besar, tidak hanya bagi individu tersebut, tetapi juga bagi siswa yang mereka didik. Ketakutan dan trauma yang dihasilkan dari kejadian ini dapat mengganggu proses pembelajaran dan menciptakan lingkungan yang tidak aman bagi anak-anak. Pendidikan yang seharusnya menjadi alat untuk membangun toleransi dan kebersamaan, justru tersandera oleh ketakutan akan kekerasan. Di sisi lain, tenaga kesehatan juga merupakan garda terdepan dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat, terutama di daerah-daerah terpencil. Dalam konteks serangan ini, bisa dibayangkan betapa besarnya dampak pada layanan kesehatan. Ketiadaan nakes akibat serangan juga akan berkontribusi pada penurunan kesehatan masyarakat, yang pada gilirannya dapat memperburuk kondisi sosial dan ekonomi. Ini jelas suatu siklus yang merugikan, di mana kekerasan menghalangi upaya-upaya positif yang telah dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat. Wakil Ketua Komisi XIII DPR dalam pernyataannya tentu memiliki tanggung jawab untuk menyuarakan kepentingan rakyat. Tanggapan dan tindakan tegas diperlukan untuk mengevaluasi keamanan di daerah tersebut dan memberi perlindungan kepada guru serta nakes yang berada di garis depan. Penting juga untuk mengedepankan dialog sebagai salah satu cara untuk meredakan konflik. Dialog yang inklusif melibatkan semua pihak, termasuk komunitas lokal, dapat menjadi kunci untuk menyelesaikan masalah mendasar yang melatarbelakangi tindakan kekerasan ini. Di samping itu, ada kebutuhan mendesak untuk memperkuat kehadiran aparat keamanan di wilayah-wilayah rawan. Namun, kehadiran ini harus diimbangi dengan pendekatan yang lebih humanis untuk menghindari peningkatan ketegangan antara masyarakat dan aparat. Pendidikan bagi aparat keamanan tentang pentingnya pendekatan yang tidak represif dapat membantu membangun kepercayaan antara masyarakat dan institusi yang seharusnya melindungi mereka. Media juga memiliki peran penting dalam membentuk narasi dan meningkatkan kesadaran mengenai isu-isu ini. Melalui pemberitaan yang berimbang dan sensitif, media bisa membantu mendorong perhatian masyarakat luas serta mendukung advokasi untuk tindakan yang lebih proaktif dan preventif dari pemerintah. Dengan demikian, upaya untuk menanggulangi keganasan KKB dan mengembalikan rasa aman bagi guru dan nakes dapat dilakukan secara lebih efektif. Akhirnya, peristiwa ini mengingatkan kita semua akan pentingnya menciptakan lingkungan yang aman dan suportif bagi semua pihak. Pendidiakn dan kesehatan merupakan hak asasi yang harus dijamin bagi setiap individu, tanpa terkecuali. Tindakan kekerasan hanya akan membawa kita mundur dari cita-cita pembangunan bangsa yang damai dan sejahtera.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Tags

Comment