Hal itu sesuai Surat Edaran Pemerintah Kabupaten Abdya Nomor: 800/414 tanggal 21 Maret 2025 atas Perihal Pelaksanaan Tugas Kedinasan dalam Menyambut Berita mengenai kebijakan BPBK (Badan Penanggulangan Bencana Kebakaran), RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah), dan Puskesmas yang tetap buka saat libur dan cuti Idul Fitri merupakan langkah yang sangat penting dan signifikan, terutama dalam konteks melayani masyarakat. Libur panjang umumnya mengakibatkan sejumlah instansi layanan kesehatan dan darurat tutup, yang berpotensi meningkatkan risiko terhadap keselamatan masyarakat. Dengan tetap beroperasinya institusi tersebut, upaya untuk mencegah dan menangani musibah dapat lebih efektif dilakukan. Kebijakan ini menunjukkan komitmen pemerintah terhadap kesehatan dan keselamatan masyarakat, terutama di saat banyak orang merayakan Idul Fitri. Selama periode tersebut, aktivitas masyarakat biasanya meningkat, termasuk perjalanan dan perayaan yang dapat berujung pada kecelakaan atau masalah kesehatan. BPBK, RSUD, dan Puskesmas yang tetap buka dapat memberikan jaminan bahwa masyarakat akan memiliki akses ke layanan medis dan bantuan darurat yang sangat mereka butuhkan. Pesan yang disampaikan oleh Armayadi selaku pemimpin institusi menunjukkan pentingnya kesadaran akan risiko yang mungkin terjadi selama masa libur Idul Fitri. Dalam konteks ini, edukasi juga sangat penting agar individu memahami tindakan preventif yang bisa mereka ambil untuk menghindari musibah. Selain itu, informasi mengenai layanan yang tersedia selama libur juga perlu disampaikan secara luas agar masyarakat tahu ke mana harus pergi ketika membutuhkan bantuan. Kesiapan menghadapi situasi darurat tidak hanya bergantung pada ketersediaan layanan, tetapi juga pada kesiapsiagaan masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk memberikan informasi yang jelas tentang lokasi, kontak, dan jenis layanan yang tersedia selama periode libur. Hal ini juga dapat menciptakan rasa aman di masyarakat, yang merasa dilindungi dan diperhatikan oleh pemerintah dan lembaga kesehatan. Namun, kebijakan ini tentu tidak terlepas dari tantangan. Pastikan para tenaga kesehatan dan petugas BPBK tidak mengalami kelelahan akibat jam kerja yang panjang. Mereka perlu mendapatkan dukungan yang memadai, baik dari segi sumber daya maupun kesejahteraan. Selain itu, penanganan musibah dan darurat memerlukan kolaborasi yang baik antara berbagai lembaga, sehingga harus ada mekanisme komunikasi yang efektif selama masa libur. Secara keseluruhan, langkah yang diambil dengan tetap membukanya layanan BPBK, RSUD, dan Puskesmas selama libur Idul Fitri sejalan dengan prinsip keamanan dan kesehatan masyarakat yang harus diutamakan. Ini mencerminkan sikap proaktif dan responsif dari lembaga pemerintah untuk melindungi warganya. Diharapkan, ke depannya, hal seperti ini dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan, agar masyarakat merasa lebih aman dan terlindungi di tengah perayaan dan peristiwa serupa.