Wartawan perempuan di Banjarbaru dibunuh prajurit TNI AL Lanal Balikpapan, PWI Kalsel siap dampingi keluarga korban. Berita mengenai pembunuhan wartawan di Banjarbaru oleh prajurit TNI AL Lanal Balikpapan adalah sebuah tragedi yang mengguncang dunia jurnalisme dan masyarakat pada umumnya. Kasus seperti ini menimbulkan berbagai pertanyaan tidak hanya tentang keselamatan wartawan, tetapi juga keadilan dan perlindungan hak asasi manusia. Wartawan seringkali berperan sebagai pengawas sosial dan penyampai informasi kepada publik, dan ketika salah satu dari mereka dihadapkan pada kekerasan, hal ini menciptakan ketakutan di kalangan profesi yang seharusnya independen dan berani. Pewarta yang tewas dalam menjalankan tugasnya adalah kejadian yang sangat tragis, terutama dalam konteks media yang seharusnya berfungsi sebagai pilar demokrasi. Pembunuhan terhadap jurnalis bukan hanya serangan terhadap individu tersebut, namun juga serangan terhadap kebebasan persepsi masyarakat. Ini merusak kepercayaan publik terhadap lembaga-lembaga pemerintah dan militer. Di saat yang bersamaan, perlunya perlindungan yang lebih kuat bagi wartawan menjadi sangat penting untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Peran Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalimantan Selatan dalam mendampingi keluarga korban sangat penting. Dukungan ini tidak hanya memberikan penghiburan bagi keluarga yang berduka, tetapi juga menunjukkan bahwa komunitas jurnalis bersatu dalam menghadapi ancaman terhadap keselamatan mereka. PWI dan organisasi jurnalis lainnya harus menuntut transparansi dan keadilan dalam penegakan hukum, serta mendorong pemerintah untuk memberikan jaminan perlindungan bagi wartawan. Keberadaan aturan dan perlindungan hukum bagi wartawan perlu dievaluasi dan diperkuat untuk memberikan rasa aman dalam menjalankan tugas mereka. Dalam konteks ini, pelatihan tentang keamanan dan hak-hak jurnalis juga harus ditingkatkan. Dengan memahami tantangan yang mereka hadapi, wartawan dapat lebih siap untuk melindungi diri mereka sendiri dan melakukan tugas reporting dengan lebih aman. Sementara itu, pemerintah dan lembaga militer perlu memberikan pernyataan yang jelas dan tegas mengenai sikap mereka terhadap kejahatan ini. Dalam situasi seperti ini, penting untuk menindak tegas pelaku yang terlibat dan memberikan sanksi yang sesuai agar tidak terjadi impunitas. Tidak ada tempat untuk tindakan brutal seperti ini dalam masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia. Tragedi ini harus dijadikan momentum untuk mendorong dialog tentang keamanan para jurnalis dan perlunya reformasi dalam lembaga penegak hukum, agar mereka dapat memberikan perlindungan yang sewajarnya. Semoga kejadian tragis ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya menjunjung tinggi kebebasan pers dan melindungi para pejuang kebebasan berpendapat demi terciptanya masyarakat yang adil dan beradab.