Rupiah Melemah Dekati Level Krisis Moneter 1998, Airlangga Hartarto Sebut hanya Bersifat Sementara

27 March, 2025
6


Loading...
Nilai tukar rupiah terus melemah hingga mendekati level terendah sejak krisis moneter 1998.
Berita mengenai melemahnya nilai tukar rupiah yang mendekati level krisis moneter 1998 tentunya mengundang perhatian besar, terutama bagi masyarakat dan pelaku ekonomi di Indonesia. Krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998 menjadi salah satu pengalaman pahit dalam sejarah ekonomi Indonesia, sehingga ketika ada indikasi bahwa rupiah kembali tertekan, kekhawatiran mulai muncul. Dalam konteks ini, pernyataan Airlangga Hartarto yang menyebutkan bahwa kondisi tersebut bersifat sementara menjadi penting untuk dicermati lebih lanjut. Satu hal yang perlu ditekankan adalah bahwa pergerakan nilai tukar mata uang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kebijakan moneter, situasi politik, dan dinamika ekonomi global. Melemahnya rupiah tidak selalu bisa diisolasi sebagai masalah domestik semata. Misalnya, kondisi ekonomi global yang tidak menentu, fluktuasi harga komoditas, serta kebijakan suku bunga dari bank sentral negara-negara besar seperti AS, semuanya dapat memiliki dampak signifikan terhadap kekuatan mata uang suatu negara. Meskipun pernyataan Airlangga bahwa ini bersifat sementara bisa memberikan harapan, penting untuk menganalisis lebih dalam apa yang bisa dilakukan pemerintah untuk mengatasi situasi ini. Apakah ada langkah-langkah konkret yang sedang diambil untuk menguatkan rupiah? Apakah ada strategi pengendalian inflasi dan peningkatan cadangan devisa yang diusulkan? Masyarakat tentu mengharapkan tidak hanya sekadar pernyataan, tetapi aksi nyata yang dapat memperkuat perekonomian dan melindungi daya beli masyarakat. Di sisi lain, pernyataan bahwa kondisi ini bersifat sementara juga bisa berisiko jika tidak diimbangi dengan komunikasi yang transparan tentang langkah-langkah yang diambil. Masyarakat, investor, dan pelaku bisnis butuh kepastian dan kejelasan dalam merespons situasi yang ada. Sebuah ketidakpastian ekonomi dapat mendorong spekulasi dan kekhawatiran yang lebih besar, yang pada gilirannya dapat memperburuk kondisi. Ketidakpastian juga sering kali memicu volatilitas pasar yang tinggi. Dalam konteks ini, upaya untuk menstabilkan nilai tukar rupiah sangat penting. Penguatan kerja sama antara pemerintah, Bank Indonesia, dan para pelaku ekonomi akan menjadi kunci dalam mengatasi tantangan ini. Sementara itu, masyarakat juga perlu diberi edukasi terkait kondisi ekonomi untuk menghindari kepanikan yang tidak perlu. Pendeknya, meski optimisme bahwa kondisi ini bersifat sementara bisa menjadi pendorong, dibutuhkan upaya kontributif yang nyata dan berkelanjutan untuk mencapai ketahanan ekonomi. Pemerintah harus mampu menangkal risiko-risiko yang lebih besar dan memastikan untuk menciptakan fondasi ekonomi yang solid. Hanya dengan demikian, harapan untuk stabilitas dan penguatan rupiah bisa terwujud di masa depan.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Comment