Bulog Kalsel Ingatkan Tengkulak Tidak Beli Gabah di Bawah HET Rp 6.500

27 March, 2025
7


Loading...
Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Wilayah Kalimantan Selatan, menyatakan kuota atau jumlah dan pendanaan serapan gabah petani sangat mencukupi.
Berita mengenai Bulog Kalsel yang mengingatkan tengkulak untuk tidak membeli gabah di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 6.500 adalah langkah yang sangat penting dan strategis dalam menjaga kesejahteraan petani. HET merupakan salah satu upaya untuk melindungi petani dari praktik perdagangan yang tidak adil, di mana tengkulak atau pedagang yang lebih besar dapat dengan mudah memanfaatkan posisi mereka untuk menekan harga beli gabah dari petani kecil. Dengan mempertahankan HET, Bulog berperan dalam memastikan bahwa petani mendapatkan penghasilan yang layak untuk usaha pertanian mereka. Selain itu, kebijakan ini juga mencerminkan perhatian pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan. Ketika petani mendapatkan harga yang wajar untuk produk mereka, hal ini akan mendorong mereka untuk terus berproduksi, yang pada akhirnya akan berdampak positif terhadap ketersediaan pangan di masyarakat. Jika harga gabah rendah, petani mungkin akan memilih untuk mengurangi luas lahan yang ditanami atau bahkan keluar dari usaha pertanian sama sekali, yang dapat berakibat pada penurunan produksi pangan di masa depan. Namun, tantangan yang dihadapi oleh Bulog dan pemerintah adalah bagaimana menegakkan aturan ini di lapangan. Tengkulak yang tetap membeli gabah di bawah HET dapat merugikan petani dan menciptakan ketidakadilan, sehingga pengawasan yang ketat dan sanksi yang tegas sangat diperlukan. Keterlibatan stakeholder lain, seperti polisi atau dinas terkait, juga penting untuk mendukung pelaksanaan kebijakan ini secara efektif. Sosialisasi kepada petani mengenai HET dan pentingnya harga yang adil juga harus terus dilakukan agar petani sadar akan hak mereka. Di sisi lain, ada baiknya juga untuk mempertimbangkan keberlanjutan harga. Jika hanya fokus pada harga HET tanpa memperhatikan faktor-faktor lain seperti biaya produksi, akses terhadap teknologi, dan pemasaran, maka kebijakan tersebut bisa menjadi kurang efektif. Diperlukan pendekatan holistik yang tidak hanya sekadar menetapkan harga, tetapi juga mendukung peningkatan produktivitas dan daya saing petani melalui pelatihan, penyuluhan, atau bantuan teknis. Secara keseluruhan, langkah Bulog Kalsel ini patut diapresiasi sebagai upaya untuk melindungi petani. Namun, agar tujuan tersebut tercapai, kerjasama antar berbagai pihak dan penegakan hukum yang konsisten sangatlah penting. Dengan demikian, diharapkan kesejahteraan petani dapat terjaga dan ketahanan pangan negara pun semakin meningkat.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Comment