“Ngabuburit dan takjil begitu lekat bagi kebiasaan masyarakat Indonesia di bulan Ramadan yang telah berkembang menjadi tradisi kuliner yang kaya Berita tentang kegiatan mitra Grab yang membagikan ratusan takjil kepada pengendara di Bundaran Digulis Pontianak selama bulan Ramadhan merupakan contoh yang sangat positif dari aksi sosial yang dilakukan oleh komunitas. Kegiatan ini tidak hanya menunjukkan kepedulian terhadap sesama, tetapi juga memperkuat hubungan antara perusahaan, mitranya, dan masyarakat. Dalam konteks bulan suci Ramadhan, aksi berbagi seperti ini memiliki makna yang lebih dalam karena bertepatan dengan semangat berbagi dan saling membantu. Pertama, kegiatan bagikan takjil ini mencerminkan nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong yang sangat dijunjung tinggi di Indonesia. Bulan Ramadhan adalah waktu bagi umat Muslim untuk meningkatkan amal ibadah, dan salah satu caranya adalah dengan berbagi makanan kepada mereka yang membutuhkan, terutama di saat berbuka puasa. Aksi ini memberikan kesempatan bagi masyarakat, terutama pengendara yang mungkin melewatkan waktu berbuka puasa, untuk merasakan kebersamaan dan kebaikan hati dari mitra Grab. Kedua, dari perspektif branding, kegiatan seperti ini juga dapat menjadi strategi pemasaran yang efektif bagi Grab. Dengan melakukan aksi sosial, Grab tidak hanya menunjukkan bahwa mereka peduli terhadap masyarakat, tetapi juga berkontribusi positif terhadap citra perusahaan di mata publik. Di tengah persaingan yang ketat dalam industri layanan transportasi, membangun hubungan yang baik dengan masyarakat lokal dapat menjadi nilai tambah tersendiri yang membedakan Grab dari pesaingnya. Selain itu, kegiatan ngabuburit ini juga dapat menginspirasi pihak lain, baik perusahaan lain maupun individu, untuk ikut serta dalam aktifitas sosial. Ketika satu perusahaan melakukan inisiatif seperti ini, hal tersebut dapat mendorong yang lain untuk melakukan hal serupa. Dampak positif dari gerakan ini dapat menciptakan efek domino, di mana lebih banyak orang dan perusahaan berpartisipasi dalam kegiatan sosial lainnya, sehingga membangun budaya saling memberi di masyarakat. Tentu saja, penting juga untuk memastikan bahwa kegiatan ini dilakukan dengan cara yang baik dan aman, baik bagi penerima takjil maupun bagi mitra yang membagikannya. Kegiatan ini harus direncanakan dengan matang agar dapat mencapai hasil yang diinginkan dan mendatangkan manfaat bagi semua pihak. Selain itu, keberlanjutan kegiatan sosial semacam ini juga perlu dipertimbangkan, agar dapat menjadi program rutin yang menambah dampak positif bagi masyarakat. Secara keseluruhan, kegiatan pembagian takjil oleh mitra Grab di Pontianak adalah langkah positif yang seharusnya didukung dan diambil sebagai contoh oleh banyak pihak. Ini adalah wujud nyata bahwa bisnis juga dapat berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih baik, dan bahwa kepedulian sosial dapat menjadi bagian integral dari strategi bisnis yang sukses.